"Hingga kini yang masih potensial rawan radikalisme adalah daerah Jawa," kata Ryamizard kepada wartawan usai mengisi kuliah umum di Aula Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Jumat sore.
Oleh karena itu, acara kuliah umum semacam ini menjadi salah satu cara untuk menangkal pemikiran radikalisme di kalangan mahasiswa, ungkapnya.
Dia berharap pihak kepolisian, dan institusi pendidikan terutama dosen di lingkungan kampus bisa terus mengingatkan mahasiswa tentang hal tersebut secara rutin.
"Harus secara terus menerus dan berkala agar bisa menghindarkan mahasiswa dari pemikiran yang berbahaya," kata dia.
Kepada ribuan mahasiswa yang hadir ia mengajak untuk berani menolak pemikiran yang terasa janggal dan merugikan orang banyak.
"Kalian jangan mau ditipu dengan hal-hal yang mengatasnamakan agama," ungkap dia.
Menurut dia, Islam adalah agama yang lengkap dan melarang adanya tindakan yang merugikan orang banyak.
Ia juga berpendapat ketika mahasiswa dihadapkan dengan pemikiran yang radikal, wajib membuka diri untuk melihat kejanggalan di sekelilingnya.
Pewarta: Indra Gultom
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018