"Ini disebabkan antuasiasme masyarakat terhadap moda transportasi modern pertama di Indonesia terbilang cukup tinggi," kata Kepala Divisi Regional III Palembang PT Kereta Api Indonesia (KAI) Hendy Helmy, Sabtu.
Dia menjelaskan, antusiasme yang tinggi dari masyarakat ini pun tak hanya datang dari warga Kota Palembang saja, namun juga dari berbagai wilayah kabupaten kota di Sumatera Selatan bahkan sampai luar provinsi Sumsel.
Seperti Jambi dan Lampung yang sengaja datang ke Palembang hanya untuk menjajal transportasi moderen yang juga merupakan hasil karya anak bangsa ini.
Hendy mengakui, saat ini masih ada dua kelompok yang menggunakan LRT, pertama ingin berubah ke transportasi moderen dan kedua menganggap LRT sebagai kereta wisata.
Namun di sisi lain, pihaknya pun sudah merencanakan ke depan agar nantinya LRT ini dapat terkoneksi dengan semua moda transportasi lainnya seperti bus Transmusi sehingga masyarakat pengguna dapat lebih memaksimalkan transportasi moderen ini.
Direncanakan pada September ini PT KAI Divre III Palembang akan mengoperasikan secara penuh sembilan stasiun, dimana pada akhir 2018 total 13 stasiun sudah bisa berjalan semua dan melayani masyarakat dengan tujuan mulai Stasiun Bandara hingga Stasiun Jakabaring Palembang.
Baca juga: Menhub katakan LRT Sumsel bakal layani 12 stasiun
Pewarta: Indra Gultom
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018