Dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Minggu (23/9) dengan dukungan PT Indokom Citra Persada Sidoarjo, Pemerintah Daerah, serta Perhutani, KSU Surya Abadi Kayumas akan mengirim 44.400 kilogram kopi ke pasar Amerika Serikat.
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Samsul Widodo mengungkapkan, keberhasilan tersebut merupakan sukses bersama antar para pemangku kepentingan yang terlibat. Hal itu menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk bisa mengembangkan produk unggulan di daerahnya.
“Keberhasilan KSU Surya Abadi Kayumas akan direplikasi di 122 daerah tertinggal. Ini adalah contoh konket kesuksesan upaya konsolidasi hasil produksi pertanian dan sinergi stakeholders terkait. Ini sangat sejalan dengan yang dilakukan Kemendes PDTT. Semangat Gerakan Ekonomi Rakyat ini akan kita lanjutkan di tempat-tempat lain,” katanya.
Kegiatan simbolis fee premium dari penjualan perdana Kopi Fairtrade dari PT Indokom Citra Persada kepada KSU Surya Abadi Kayumas sebesar Rp 288.000.000 akan dilakukan Senin besok (24/9) di Sekretariat KSU Surya Abadi Kayumas. Kegiatan juga akan dibarengi dengan peresmian pembangunan kantor koperasi, peresmian pembangunan jalan tani, penyerahan alat-alat pertanian dari koperasi kepada Kelompok tani, serta pembagian paket sembako kepada 80 keluarga petani.
“KSU Surya Abadi Kayumas mampu menjadi ikon baru dalam gerakan ekonomi rakyat. Mereka turut berperan dalam pembangunan ekonomi desa, perluasan lapangan kerja, serta menjadi magnet baru bagi para generasi muda untuk mencintai dan terjun dalam usaha pertanian khususnya kopi,” lanjut Samsul.
Kisah sukses KSU Surya Abadi Kayumas tersebut berawal dari komitmen dan kerja keras yang dimulai sejak tahun 2003. Berawal dari salah satu permasalahan di tingkat petani kopi yaitu besarnya pengeluaran biaya perawatan pada saat musim panen jika budidaya dilakukan secara individual, maka 40 petani kopi sepakat membentuk KSU Surya Abadi Kayumas. Koperasi tersebut fokus pada upaya peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup petani kopi yang menjadi anggotanya, baik dalam sistem manajemen pertanian maupun peningkatan ekonomi petani
Namun pada 2014 – 2015, koperasi cenderung pasif. Kemudian pada tahun 2016, permasalahan yang dihadapi kian kompleks. Kuantitas dan kualitas kopi jenis arabika yang ditanam di sebelah utara lereng Gunung Ijen dengan ketinggian 1.200 –1.500 mdpl semakin menurun. Para petani pun perlahan bangkit setelah menjalin kerja sama dengan PT. Indokom Citra Persada sebagai mitra dagang koperasi. Aktivitas koperasi makin bergeliat karena ada jaminan permintaan pasar terhadap kopi yang dihasilkan koperasi.
Selain melakukan pembelian kopi sejak tahun 2006, PT Indokom Citra Persada juga memberikan dukungan dan pendampingan untuk peningkatan kualitas dan produktivitas kopi, serta pengelolaan sistem pertanian yang berkelanjutan. Hal tersebut diimbangi dengan pemberian bantuan sarana dan prasana kepada koperasi, seperti mesin pengolahan, bangunan pengolahan, bibit kopi dan tanaman penaung, serta menempatkan tim agronomis sebagai pendamping petani.***4***
Pewarta: Jaka Sugiyanta
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018