Jakarta, (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI M Syaugi mengatakan potensi SAR terlatih yang ada di seluruh Indonesia mencapai 8.000 orang.Mereka bisa melakukan pencarian dan pertolongan di darat dan di laut
"Kami memiliki datanya. Mereka bisa melakukan pencarian dan pertolongan di darat dan di laut," kata Syaugi kepada wartawan seusai membuka Jambore SAR Nasional 2018 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Jakarta Timur, Senin.
Syaugi mengatakan tugas potensi SAR adalah mencari, menolong, menyelamatkan dan mengevakuasi korban pada saat belum ada anggota Basarnas di tempat tersebut.
Potensi SAR berada di bawah koordinasi Deputi Potensi SAR Basarnas yang dilatih oleh kantor-kantor SAR yang ada di seluruh Indonesia.
"Ketika ada kejadian dan belum ada anggota Basarnas di tempat itu, potensi SAR akan melakukan pencarian, pertolongan, penyelamatan dan evakuasi terlebih dulu, baru kemudian oleg anggota Basarnas," jelasnya.
Potensi SAR merupakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, informasi, teknologi serta hewan selain anggota Basarnas yang dapat dikerahkan untuk mendukung pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan.
Potensi SAR meliputi TNI/Polri, pemerintah pusat dan daerah, organisasi swasta dan individu-individu yang memiliki kompetensi di bidang pencarian dan pertolongan.
Jambore SAR Nasional 2018 dilaksanakan selama empat hari diikuti 433 orang perwakilan potensi SAR binaan 38 Unit Pelaksana Tugas Kantor SAR se-Indonesia.
Baca juga: Basarnas sigap evakuasi "gempa" Buperta Cibubur
Baca juga: Basarnas temukan korban tewas tenggelam
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: M. Arifin Siga
Copyright © ANTARA 2018