Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan bencana yang terjadi pada peralihan musim kemarau ke musim penghujan.Sudah ada persiapan memasuki musim penghujan
"Sebetulnya kita sudah mempelajari dari pengalaman-pengalaman di masa lalu. Sudah ada persiapan memasuki musim penghujan," kata Willem di Jakarta, Selasa.
Willem mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) yang wilayahnya rawan banjir dan longsor di musim penghujan.
Koordinasi tersebut mulai dari mitigasi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tindakan yang diperlukan bila bencana terjadi.
"Termasuk berkoordinasi tentang kesiapsiagaan BPBD di seluruh Indonesia, baik anggotanya maupun peralatannya. Semua itu dalam rangka antisipasi menghadapi musim penghujan," jelasnya,
Tentang deteksi terhadap kemungkinan longsor di wilayah tertentu sehingga masyarakat bisa diberi peringatan dini, Willem mengatakan belum semua wilayah rawan longsor memiliki alat pendeteksi.
"Alat pendeteksi pergerakan tanah kita memang masih belum cukup," katanya.
Willem mengatakan September-Oktober 2018 merupakan akhir musim kemarau. Saat musim kemarau berlangsung, BNPB sudah melakukan beberapa upaya penanganan kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: BNPB siapkan rehabilitasi rekonstruksi di NTB
Baca juga: Pemerintah buat rencana aksi rekonstruksi-rehabilitasi pascagempa
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018