Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan ekonomi kreatif merupakan sektor andalan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat baik di Indonesia maupun dunia.Semua pihak, termasuk generasi milenial atau anak muda, bisa berkontribusi lebih besar lagi kepada ekonomi kreatif yang merupakan masa depan Indonesia
"Kami ingin adanya common ground (landasan bersama) dan common understanding (pemahaman bersama) memperjuangkan ini di dalam negeri dan juga di dunia," katanya saat konferensi pers penyelenggaraan Konferensi Dunia tentang Ekonomi Kreatif (WCCE) di Jakarta, Selasa.
Menurut Triawan, selama setengah tahun terakhir ini, secara tiba-tiba berbagai elemen dan subsektor ekonomi kreatif mendunia di Indonesia, terutama sejak kreativitas yang ditampilkan dalam acara pembukaan dan penutupan penyelenggaraan Asian Games, berjalan sukses.
Kepala Bekraf mengingatkan bahwa di sejumlah negara, sektor olahraga telah lama dikaitkan dengan aspek ekonomi kreatifnya, seperti penyelenggaraan sepakbola tahunan Liga Primer Inggris.
Mengingat sektor ekonomi kreatif saat ini tengah menjadi tren, Triawan menginginkan adanya pencapaian yang dibungkus dengan penyelenggaraan WCCE.
Ia menginginkan semua pihak, termasuk generasi milenial atau anak muda, bisa berkontribusi lebih besar lagi kepada ekonomi kreatif yang merupakan masa depan Indonesia.
Apalagi, lanjutnya, Indonesia memiliki populasi yang besar dan budaya yang beraneka ragam.
Dengan penyelenggaraan WCCE yang akan dihadiri perwakilan dari sekitar 50 negara ini, diharapkan masyarakat dunia akan mencapai solusi bersama secara keberlanjutan, sehingga tidak tergantung dari sumber daya alam yang bisa habis seperti minyak bumi.
Sementara itu, Wakil Menlu AM Fathir mengatakan pengembangan ekonomi kreatif merupakan bagian dari mewujudkan amanat konstitusi yaitu mencerdaskan dan menyejahterakan bangsa serta juga berkontribusi positif kepada dunia.
Pembicara lain di dalam jumpa pers itu, CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengingatkan bahwa selama ini Indonesia telah lama dikenal dunia dengan sumber daya alamnya, tetapi sebenarnya potensi Indonesia adalah kreativitas yang melimpah dari sumber daya manusianya yang besar pula.
Sedangkan, musisi dan gitaris Slank Abdee Negara menyatakan sudah saatnya Indonesia menggelar acara untuk mengembangkan kreativitas seperti WCCE ini.
WCCE akan digelar di Nusa Dua Convention Center, Bali, 6-8 November 2018, dan rencananya akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo dan diikuti oleh sekitar 1.000 peserta dari dalam dan luar negeri.
Badan PBB Konferensi tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTD) menyebutkan WCCE merupakan konferensi ekonomi kreatif pertama di dunia.
Forum tersebut diharapkan akan membuka jejaring di antara seluruh pemangku kepentingan pelaku ekonomi kreatif global, sekaligus menghasilkan berbagai masukan untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif sebagai lokomotif perekonomian global.
Dengan tema utama Inclusively Creative, WCCE bakal membahas sebanyak lima isu utama yaitu kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem dan pembiayaan industri kreatif.
Sejumlah tokoh nasional dan internasional yang telah menyatakan konfirmasinya untuk hadir antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, CEO Buka Lapak Achmad Zaky, Presiden China Film Corporation Le Kexi, penulis buku Orange Economy Felipe Buitrago Restrepo (Kolombia), Wakil Presiden Lego Corporation Peter Trilingsgraad (Denmark), dan CEO BAP Production Bolanle Austen-Peters (Nigeria).
Baca juga: Indonesia akan gelar konferensi dunia tentang ekonomi kreatif
Baca juga: Pentingnya kolaborasi dalam membangun ekosistem fashion dan animasi
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018