"Saat obor melintas tadi mereka langsung bersorak sembari mengangkat tangan tinggi-tinggi dan saling berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan bahasa isyarat," kata guru SLB Negeri Pangkalpinang, Sauti Arzo, di Pangkalpinang.
Sauti mengatakan hampir seluruh siswa-siswi disabilitas diturunkan untuk menyaksikan pawai obor Asian Para Games 2018, agar mereka dapat merasakan gelora dan semangat para atlet ang bakal berlaga di ajang Asian Para Games 2018.
"Keceriaan di wajah mereka menandakan kegembiraan yang mereka rasakan. Semoga semangat Asian Para Games 2018 tertanam di benak mereka agar bisa berprestasi," ujarnya.
Ada 85 siswa SLB Negeri Pangkalpinang yang turut menyambut pawai obor Asian Games 2018. Dari jumlah tersebut, 30 siswa mengikuti pawai obor sejauh 3 km. Selain itu, puluhan siswa SLB YPAC dan SLB Sungailiat juga turut menyambut ?pawai obor Asian Para Games 2018.
"Ada 30 orang anak didik kami yang ikut pawai obor. Mereka bangga karena menjadi bagian dari even olahraga internasional ini," ujarnya.
Sauti menambahkan Bangka Belitung (Babel) belum pernah mengirimkan atlet disabilitas hingga ke tingkat Asian Para Games. Namun, adanya pawai obor yang melintasi Babel ini dapat memacu semangat siswa menjadi atlet dunia.
"Meski kita belum mengirimkan atlet dari para disabilitas, semoga ke depan anak didik kami bisa menjadi atlet dunia," ujarnya.
Baca juga: Kemensos siapkan enam mobil akses penyandang disabilitas
Baca juga: Kemensos tambah 2.000 tiket gratis
Baca juga: Obor APG lintasi jembatan emas Pangkalpinang
(KR-ELZ/E009)
Pewarta: Elza Elvia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018