12 anak Mukomuko terjangkit campak dan rubella

26 September 2018 16:35 WIB
12 anak Mukomuko terjangkit campak dan rubella
Arsip. Seorang siswa menutup matanya saat diberikan imunisasi campak dan rubella (MR) di SD Negeri 61 Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (2/8/2018). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

ciri-ciri penderita penyakit campak, rubella dan invalid ini, yakni batuk dan pilek dan keluar bintik merah pada kulit..

Mukomuko (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menemukan sedikitnya 12 anak yang terjangkit campak dan rubella di daerah itu.

"Belasan anak yang terjangkit penyakit campak dan rubella tersebut tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Ipuh dan Kecamatan Kota Mukomuko," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Nen Widiyarti di Mukomuko, Rabu.

Ia menyatakan, jumlah anak dan orang dewasa di daerah itu yang terjangkit penyakit campak dan rubella pada tahun ini turun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 31 orang.

Dari 31 anak dan orang dewasa yang terjangkit penyakit tersebut pada tahun 2017, sebanyak 19 orang di antaranya positif terjangkit penyakit rubella, dua orang terjangkit penyakit campak dan sembilan orang dianggap invalid atau penyakit sejenis dengan campak dan rubella.

Sedangkan dari 12 anak yang terjangkit penyakit campak dan rubella pada tahun 2018 ini, sebanyak tiga orang positif terjangkit rubella dan tiga orang terkena invalid.

Sementara itu, hasil pemeriksaan terhadap enam orang lainnya yang ditemukan terjangkit penyakit di daerah itu belum keluar dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Surabaya.

Ia menyatakan, selama ini Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Surabaya yang melakukan pemeriksaan untuk memastikan anak positif campak, rubella dan invalid.

Nen Widiyarti menyebutkan, ciri-ciri penderita penyakit campak, rubella dan invalid ini, yakni batuk dan pilek dan keluar bintik merah pada kulit. Penyakit campak dan rubela, bisa menular melalui saluran napas yang disebabkan virus. Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi campak dan rubela atau yang belum pernah mengalami penyakit ini berisiko tertular.

Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Sedangkan rubela berupa penyakit ringan pada anak, tetapi apabila menulari ibu hamil pada tiga semester pertama awal kehamilan.

Baca juga: Kemenkes sebut empat faktor ini penyebab melencengnya target imunisasi rubella
Baca juga: Campak-rubella serang 200 anak di Kepulauan Riau


 

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018