"Kita tentu tidak berharap ada banjir. Harapannya, musim hujan justru membawa berkah," kata Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Antisipasi banjir tetap harus dilakukan. Salah satunya dengan menata dan membersihkan tali-tali air di wilayah Jakarta Selatan.
"Saya sudah meminta ke teman-teman di lapangan untuk melakukan itu," katanya.
Sejalan dengan penataan tali air, pihaknya juga berupaya memperbanyak pembebasan lahan untuk pembuatan waduk.
"Itu (pembebasan lahan) yang sifatnya penting dan melindungi (kepentingan) warga, tidak pernah berhenti. Ada yang kurang (penampungan air), misalnya, kita tambah," kata Marullah.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah mengimbau masyarakat dan pemangku kepentingan terkait senantiasa siaga terhadap bencana, khususnya banjir.
"Perlengkapan untuk mencegah dan menanggulangi genangan sudah diletakkan di tempat yang sepantasnya, dan kebersihan lingkungan harus selalu dijaga. Di samping itu, bantuan juga sudah disiagakan, mudah-mudahan tidak terpakai," kata wali kota.
Kesigapan menghadapi banjir, menurut Marullah, penting dilakukan sehingga jika bencana terjadi, masyarakat sudah memiliki persiapan yang cukup untuk beradaptasi dengan keadaan.
Di samping tali air, Marullah juga menyatakan bahwa pihaknya berencana menambah kantong pengungsi di sejumlah wilayah yang berpotensi diluapi air.
"Sejauh ini memang satu yang siap (di Rawajati), tetapi kita liat lagi, mungkin akan ditambah kantong pengungsi," kata Marullah.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan juga mengantisipasi genangan air yang kerap tinggi apabila intensitas hujan cukup deras.
"Saya lihat memang ada wilayah yang belum siap saat hujan deras, sudah 'warning' (peringatan), tetapi ternyata tidak lama, tidak ada hitungan dua jam (genangan) sudah surut," kata dia.
Genangan air, Marullah menyebut, biasanya ditemukan di beberapa ruas pinggir Kali Krukut dan Kali Grogol.
"Kalau (pinggir) Kali Ciliwung sejauh ini masih terkendali," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta pada Februari 2018 merilis sejumlah daerah yang berpotensi terkena banjir, diantaranya Kelurahan Pejaten Timur, Rawajati, Pengadegan, Pondok Labu, Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Kebon Baru dan Manggarai.
Dari delapan titik itu, kantong pengungsi di Jakarta Selatan masih terpusat di Puskesmas Rawajati dan SDN 05 Rawajati.
Baca juga: Empat RW di Jakarta Selatan terendam banjir
Baca juga: Jakarta diharap waspadai peningkatan air Kali Pesanggrahan
Baca juga: BPBD DKI: sebagian besar Jakarta Selatan tergenang
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018