Dikutip dari laman Reuters, wawancara dengan Forbes mengungkapkan Acton berkata Facebook ingin menjual alat bisnis tentang obrolan pengguna WhatsApp dengan perangkat analisis.
Tapi, WhatsApp memiliki enkripsi end-to-end, orang-orang Facebook mempertanyakan dan mencoba cara agar dapat menawarkan temuan analisis bisnis berdasarkan pengguna WhatsApp dengan mempertahankan enkripsi tersebut.
Acton dikabarkan menawarkan cara lain monetisasi WhatsApp melalui model metered-user, pengguna dikenakan biaya setelah kuota mengirim pesan gratis habis.
Tapi, ide tersebut ditolak oleh Sandberg karena “tidak akan membuat (WhatsApp) berkembang”. Facebook tidak berkomentar terhadap laporan ini.
Acton sudah delapan tahun bersama WhatsApp, sebelum akhirnya keluar pada September tahun lalu. April lalu, WhatsApp kembali ditingga pendirinya Jan Koum, yang mendukung soal kebijakan privasi di Facebook.
Temuan ini dikeluarkan setelah dua pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger meninggalkan Facebook pekan ini.
Disinyalir Systrom dan Krieger juga keluar karena berkonflik dengan Zuckerberg.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018