Cirebon (ANTARA News) - Seorang pengendara sepeda motor asal Desa Banjarwangunan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tewas setelah tertabrak kereta api Sawunggalih di perlintasan tanpa palang pintu.Ketika melintasi perlintasan tak dijaga di km 225+7/8 dari arah hulu ke hilir, pemotor itu tidak mengetahui adanya KA yang akan melintas sehingga menemper KA Sawunggalih,
Korban meninggal dunia di tempat setelah tertabrak kereta Sawunggalih, kata Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro di Cirebon, Kamis.
Dari keterangan masinis KA Sawunggalih, korban tidak mengetahui adanya kereta yang akan lewat, karena meskipun sudah diberikan peringatan namun tidak menghiraukan.
Menurut Kris perlintasan kereta tersebut memang tidak ada penjaga dan tidak berpalang pintu, sehingga masyarakat perlu berhati-hati ketika melintasi perlintasan tersebut.
"Ketika melintasi perlintasan tak dijaga di km 225+7/8 dari arah hulu ke hilir, pemotor itu tidak mengetahui adanya KA yang akan melintas sehingga menemper KA Sawunggalih," ujarnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat yang melintas di perlintasan kereta api, harus berhati-hati, apalagi yang tidak berpalang pintu dan tidak terjaga.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menaati rambu-rambu yang ada.?
Terutama tanda STOP segi delapan warna merah, untuk itu ketika melihat tanda tersebut harus berhenti terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan.
"Berhentilah sejenak tengok kanan kiri pastikan tidak ada KA yang melintas, barulah menyeberang," katanya.
Dari keterangan yang dihimpun pemotor tersebut bernama Alindra alias Dodo asal Perumahan Taman Banjarwangunan, Desa Banjarwangunan, Kabupaten Cirebon, yang mengendarai sepeda motor merk yamaha mio warna biru bernopol E 2366 NI.
Baca juga: Seorang penumpang meninggal dunia di KA Sawunggalih
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018