Ponorogo (ANTARA News) - Sejumlah anggota polisi mengajar di sekolah dasar yang kekurangan guru akibat sebagian pengajarnya, yang masih berstatus guru tidak tetap (GTT) meninggalkan sekolah untuk menggelar aksi damai dan doa bersama di Ponorogo, Jawa Timur, Kamis.para polisi menyampaikan materi tentang dasar-dasar kelalulintasan dan kedisiplinan
Kapolsek Slahung, Ponorogo, AKP Paidi memerintahkan anggotanya untuk melakukan patroli ke sekolah-sekolah di wilayah kerjanya.
"Memang saya perintahkan anggota untuk melakukan patroli ke sekolah-sekolah dan mengisi kekosongan jam belajar-mengajar menyusul adanya kegiatan istighasah dan aksi damai GTT di Ponorogo," jelas Kapolsek Paidi.
Ia menyebutkan, anggota Polsek Slahung yang mengisi kekosongan di kelas antara lain menyampaikan materi tentang dasar-dasar kelalulintasan dan kedisiplinan dalam banyak hal.
Untuk diketahui, ribuan guru yang bertatus honorer atau GTT dan pegawai tidak tetap (PTT) di Ponorogo menggelar aksi damai dan doa bersama di Alun-alun Ponorogo.
Aksi tersebut digelar menyusul adanya rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) yang membatasi usia pendaftar maksimal 35 tahun.
Dengan adanya ketentuan tersebut maka sebagian GTT dan PTT yang selama ini sudah mengabdi, tidak memiliki peluang untuk menjadi ASN. Mereka menuntut pemerintah mengubah aturan yang dianggap merugikan sebagian GTT dan PTT itu.
Baca juga: Kemendikbud minta guru honorer tetap mengajar
Baca juga: Seleksi guru honorer dibuka setelah seleksi CPNS
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018