Warga mamuju berlarian keluar rumah

28 September 2018 18:35 WIB
Warga mamuju berlarian keluar rumah
Seorang anak melintas di depan rumah yang roboh akibat gempa di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter dan gempa susulan sebesar 7,7 skala richter mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. ANTARA FOTO/HO/BNPB-Sutopo Purwo N/pras.

Getaran cukup keras dirasakan di Kota Mamuju

Mamuju (ANTARA News) - Gempa yang melanda wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat pada Jumat petang membuat warga di Kabupaten Mamuju panik, hingga berlarian keluar rumah.

Dari pantauan Antara, getaran gempa yang cukup kuat berlangsung pada pukul 18.06 WITA, membuat warga yang berada di dalam rumah berlarian keluar mencari tempat-tempat yang aman.

"Baru kali ini getaran gempat kami rasakan cukup keras. Lampu di teras rumah saya bergoyang sangat kencang, bahkan air di bak penampungan kamar mandi sempat tumpah akibat kuatnya getaran gempa," kata seorang warga Mamuju Fadil, ditemui saat berada di luar rumahnya untuk menghindari dampak gempa tersebut.

Gempa yang cukup kencang tersebut, menyebabkan listrik di kawasan Kabupaten Mamuju sempat padam.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Mamuju, Hamdhan Malik, dihubungi, Jumat malam, membenarkan dampat getaran yang cukup kuat yang dirasakan di wilayah itu akibat gempa yang melanda wilayah Sulteng-Sulbar pada Jumat petang.

"Getaran cukup keras dirasakan di Kota Mamuju," katanya.

Akibat gempat tersebut, lanjut Hamdhan, jembatan yang berada di kawasan Jalan Arteri, tepatnya di depan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulbar mengalami penurunan hingga 30 CM.

Namun, ia juga belum bisa memastikan dampak kerusakan lainnya yang ditimbulkan akibat gempa yang melanda kawasan Kabupaten Mamuju pada Jumat petang itu.

"Saat ini kami masih mencari apakah ada rumah atau bangunan yang rusak akibat getaran gempa itu. Tetapi yang jelas saat ini, terjadi penurunan hingga 30 CM jembatan yang berada di depan Rumah Sakit Bhayangkata. Nanti saya akan menghubungi jika ada perkembangan," kata Hamdhan.

Baca juga: BMKG akhiri peringatan dini tsunami Sulteng-Sulbar
Baca juga: Satu meninggal akibat gempa di Donggala

 

Pewarta: Amirullah
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018