Orang-orang yang menginap di penginapan atau berada di dalam toko berlarian menuju ke jalan raya. Sumitro, yang menginap di Hotel Irene, langsung keluar kamar dan menuju jalan raya begitu merasakan getaran.
"Gempanya sangat terasa dan cukup lama, saat di jalan raya, tiang listrik dan lampu bergoyang cukup kencang," ujarnya.
Warga yang tinggal di Kecamatan Tolinggula, bagian barat Kabupaten Gorontalo Utara, juga sempat panik ketika merasakan getaran gempa.
"Warga sempat panik dan keluar rumah," ujar Camat Tolinggula, Rizal Kune.
Rizal mengatakan gempa terasa pukul 18.00 Wita, saat warga selesai menunaikan shalat maghrib.
"Durasinya sekitar lima menit dan dirasakan berulang-ulang sekitar lebih dari empat kali terasa seperti guncangan gempa susulan," katanya..
Menurut dia getaran kecil terasa sekitar pukul 15.00 Wita, dan kembali terasa pukul 18.19 Wita.
Warga Kecamatan Kwandang juga merasakan getaran gempa.
Yayu Incekaya, salah satu warga Desa Moluo, mengaku sempat panik setelah merasakan getaran, demikian pula Rusni Palia, yang sedang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Zainal Umar Siddiqi di Desa Bulalo.
Rusni mengaku kaget saat merasakan gempa, namun seperti pasien lainnya dia memilih berdiam di ruang perawatan.
Baca juga:
Satu meninggal akibat gempa di Donggala
BMKG keluarkan peringatan dini tsunami di Sulteng-Sulbar
BMKG akhiri peringatan dini tsunami Sulteng-Sulbar
Pewarta: Susanti Sako, Adiwinata Solihin, Susanti Sako
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018