Jakarta (ANTARA News) - TNI mengerahkan tujuh Satuan Setingkat Kompi (SSK) ke lokasi bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat.Komunikasi yang lumpuh saat ini menyebabkan kesulitan untuk koordinasi dan pelaporan dengan daerah. Kondisi listrik padam juga menyebabkan gelap gulita di Palu dan Donggala.
Tujuh SSK tersebut berisikan pasukan dari Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni Tempur, Batalyon Infanteri, dan Batalyoni Zeni Konstruksi.
"TNI akan mengerahkan pasukan untuk membantu penanganan dampak gempa dan tsunami. TNI menggunakan dua pesawat Hercules C-130," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Kemudian, Badan SAR Nasional (Basarnas) juga akan menggerakan 30 personil beserta peralatan menggunakan pesawat Hercules ke Palu dan Donggala.
Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei bersama pejabat BNPB berangkat ke Palu pada Jumat malam ini melalui Makassar, Sulawesi Selatan, kemudian melanjutkan ke Kota Palu dan Donggala menggunakan helikopter.
Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari Jumat pukul 19.26 WITA hingga Sabtu pukul 19.20 WITA.
Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah bergerak menuju Donggala melalui Balikpapan, Kalimantan Timur. Dari Balikpapan, Tim Reaksi Cepat BNPB terbang ke Donggala menggunakan helikopter penyiram air yang ada di Balikpapan. Tim ini membawa peralatan komunikasi satelit dan peralatan lainnya.
Saat ini hingga pukul 22.45 WIB atau 23.45 WITA, gempa susulan masih sering terjadi. Terdapat kendala penanganan gempa karena infrastruktur komunikasi lumpuh dan listrik padam.
"Komunikasi yang lumpuh saat ini menyebabkan kesulitan untuk koordinasi dan pelaporan dengan daerah. Kondisi listrik padam juga menyebabkan gelap gulita di Palu dan Donggala," ujar Sutopo.
Pada Jumat petang, tsunami terjadi di Palu dan Donggala setelah Gempa Bumi berkekuatan 7,4 SR.
BMKG mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status siaga, dengan tinggi potensi tsunami 0,5 hingga 3 meter di pantai Donggala bagian barat. Kemudian peringatan dini tsunami dengan status Waspada dengan tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter di pantai Donggala bagian Utara, Mamuju bagian Utara dan Kota Palu bagian Barat.
BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami sejak pukul 18.36 WIB.*
Baca juga: Telkomgroup percepat pemulihan jaringan komunikasi di Palu
Baca juga: BMKG masih kehilangan kontak dengan Donggala
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018