• Beranda
  • Berita
  • Sesar Palu-Koro bergeser 35-45 milimeter per tahun

Sesar Palu-Koro bergeser 35-45 milimeter per tahun

30 September 2018 00:33 WIB
Sesar Palu-Koro bergeser  35-45 milimeter per tahun
Suasana jembatan kuning yang ambruk akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). Dampak dari gempa 7,4 SR tersebut menyebabkan sejumlah bangunan hancur dan sejumlah warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.

sesar Palu-Koro pernah menyebabkan tsunami setinggi 10 meter

Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, patahan sesar Palu-Koro di Sulawesi Tengah bergeser atau bergerak 35-45 milimeter per tahun.

"Wilayah Sulawesi khususnya Sulawesi Tengah memang sangat rawan dan memiliki potensi gempa bumi yang cukup tinggi karena lokasinya berada di atas patahan sesar Palu-Koro," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB Jakarta, Sabtu.

 Patahan sesar Palu-Koro ini merupakan patahan dengan pergerakan terbesar kedua setelah Patahan Yapen di Kepulauan Yapen, Papua Barat  yang pergerakannya mencapai 46 milimeter per tahun.

 BNPB mencatat setidaknya ada 10 bencana alam gempa bumi cukup besar yang tidak jarang disertai tsunami di wilayah Sulawesi Tengah dalam kurun seabad terakhir.

Patahan sesar Palu-Koro ini pernah menyebabkan gempa berkekuatan 7,9 skala Richter, bahkan tsunami setinggi 10 meter yang menenggelamkan desa-desa di pesisirnya, kata Sutopo.

Berikut ini adalah sejumlah peristiwa gempa dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah yang tercatat oleh BNPB:

1. 1 Desember 1927, gempa berkekuatan 6,5 SR yang berasal dari aktivitas tektonik Watusampo dengan pusat gempa di Teluk Palu. Akibatnya 14 orang meninggal dunia dan 50 orang luka-luka.

2. 30 Januari 1930, gempa di Pantai Barat Kabupaten Donggala yang disertai tsunami setinggi dua meter.

3. 14 Agustus 1938, gempa berkekuatan 6 SR berpusat di Teluk Tambu Kecamatan Balaesang Donggala dan menyebabkan tsunami setinggi 8 hingga 10 meter di Pantai Barat Kabupaten Donggala. Akibat dari kejadian ini ratusan orang meninggal dunia dan seluruh desa di pesisir pantai barat Donggala hampir tenggelam.

4. Tahun 1994 gempa mengguncang Kabupaten Donggala.

5. 1 Januari 1996, gempa berkekuatan 7,4 SR berpusat di Selat Makassar sehingga mengakibatkan tsunami di wilayah pantai barat Kabupaten Donggala dan Toli-Toli.

6. Tahun 1996 gempa mengguncang Desa Bankir, Tonggolobibi dan Donggala, serta mengakibatkan tsunami setinggi tiga hingga empat meter.

7. 11 Oktober 1998, gempa berkekuatan 5,5 SR mengguncang Kabupaten Donggala.

8. 24 Januari 2005, gempa berkekuatan 6,2 SR dengan pusat gempa 16 km arah tenggara kota Palu.

9. 17 November 2008, gempa berkekuatan 7,7 SR berpusat di Laut Sulawesi mengguncang Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

10. 18 Agustus 2012, gempa berkekuatan 6,2 SR terjadi di Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong.


Baca juga: Energi gempa Donggala setara 200 kali bom Hiroshima
Baca juga: Tinggi tsunami Palu dilaporkan sampai enam meter

 

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018