Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan segera memobilisasi berbagai alat berat untuk mengevakuasi korban gempa dan tsunami di Kota Palu dan sekitarnya.Evakuasi korban difokuskan di Balaroa dan Petobo, yang kedua wilayah itu menderita kerusakan sangat parah
Menteri PUPR dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya memfokuskan langkah-langkah personelnya kepada evakuasi korban bencana, penyediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi, pembersihan kota dari puing-puing bangunan runtuh, serta penyelesaian masalah konektivitas.
Basuki memaparkan langkah pertama adalah mengevakuasi korban bencana difokuskan di Balaroa dan Petobo, yang kedua wilayah itu menderita kerusakan yang sangat parah akibat gempa bumi.
Diperkirakan masih terdapat puluhan orang yang tertimbun di bawah reruntuhan.
Untuk itu, lanjutnya, akan dimobilisasi sembilan ekskavator di Petobo dan lima ekskavator di Balaroa yang berasal dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XIV dan kontraktor BUMN/swasta.
Kedua, penyediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi di 80-an titik pengungsian dan permukiman padat penduduk. Untuk itu mulai Minggu (30/9) malam telah dimobilisasi tiga unit dump truck untuk mengangkut 15 hidran umum (HU) kapasitas 2.000 liter/detik, juga dua tanki air, 15 WC portable, dan 10 tenda darurat.
Ketiga, dalam rangka pembersihan kota, dimobilisasi tiga dump truck dan dua ekskavator. Kementerian PUPR bekerja sama dengan pemerintah kota mulai melakukan pembersihan puing-puing secara bertahap.
"Dalam dua minggu ke depan selambat-lambatnya, saya minta sudah selesai (pembersihan kota)," tegas Basuki.
Keempat, penyelesaian konektivitas guna menjamin kelancaran arus logistik ke Kota Palu dari arah Makassar, Gorontalo dan Poso, seperti perbaikan dua jembatan yang rusak di Towalen dan di Toyobo serta pembersihan longsoran di beberapa titik yang rentan seperti di kawasan Kebon Kopi yang menghubungkan Kota Palu dengan Parigi-Poso serta Kota Palu dengan Gorontalo.
Ia meminta seluruh personel Kementerian PUPR yang bertugas untuk menangani tanggap darurat pascagempa dan tsunami Palu-Donggala dengan penuh kesungguhan dan empati.
"Kita harus bisa merasakan apa yang masyarakat Palu rasakan," ujarnya.
Terakhir, Menteri Basuki mengatakan dalam setiap langkah penanganan, baik swakelola maupun kontraktual, senantiasa memperhatikan aspek administratif dan harus juga didampingi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Baca juga: Presiden minta evakuasi korban gempa Palu jadi prioritas pertama
Baca juga: Kementerian PUPR kirim alat berat dan peralatan sanitasi
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018