• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah optimistis target peremajaan sawit rakyat 2018 tercapai

Pemerintah optimistis target peremajaan sawit rakyat 2018 tercapai

1 Oktober 2018 16:17 WIB
Pemerintah optimistis target peremajaan sawit rakyat 2018 tercapai
Bibit sawit untuk program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). (Istimewa)

Kita sudah berjuang sehingga tahun ini bisa 185.000 hektare. Petani harus bisa bergerak, sayang kalau tidak dimanfaatkan

Jakarta (ANTARA News) - Direktorar Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian optimistis target peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 185 ribu hektare pada tahun ini dapat terealisasi.

Menurut Dirjen Perkebunan, Bambang di Jakarta, Senin, hal itu karena petani Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia mempunyai lahan seluas 617 ribu hektar dan sebagian besar sudah waktunya diremajakan.

Menurut dia, agar program PSR dapat berjalan dengan cepat maka pihaknya melakukan penyempurnaan persyaratan untuk memudahkan petani dalam mendapatkan dana peremajaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp25 juta/hektare tetapi tetap sesuai aturan.

Pihaknya ingin petani dapat berperan besar dalam program PSR ini. Sebab dana yang dihimpun tersebut juga bisa digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan petani.

Melalui penyempurnaan tersebut diharapkan petani bersama lembaga atau koperasinya bisa melaksanakan PSR.

"Kita sudah berjuang sehingga tahun ini bisa 185.000 hektare. Petani harus bisa bergerak, sayang kalau tidak dimanfaatkan," kata Bambang.

Di sisi lain, Dirjen menjelaskan dalam pelaksanaan peremajaan diprioritaskan kepada petani untuk dapat melaksanakannya secara swakelola dengan didampingi perusahaan perkebunan kelapa sawit sebagai mitranya.

Pemberdayaan petani dan penguatan kelembagaan petani ini sangat kruisial dan penting untuk diperhatikan secara serius bagi seluruh pihak. Banyak persoalan petani kelapa sawit dimulai dari kelembagaan petani yang kurang kuat.

Secara filosofi dan regulasi, bahwa perkebunan kelapa sawit perludilakukan kemitraan dengan perusahaan pengolahan kelapa sawit sesuai dengan karakteristik komoditinya.

"Oleh karena itu pemerintah akan terus fokus dalam pemberdayaan petani dan penguatan kelembagaan petani yang setara agar memiliki daya saing dan berdaulat," ujarnya.

Melihat hal tersebut, pihaknya berharap kepada Aspekpir Indonesia untuk mengambil peran dengan memberikan masukan dan dukungan partisipasi aktif.

Diantaranya melalui pendataan petani kelapa sawit binaannya dan membangun kemitraan yang setara, harmonis dan berkelanjutan untuk mensukseskan program peremajaan kelapa sawit pekebun.

Sementara itu, Ketua Aspekpir Indonesia, Setiyono membenarkan bahwa pihaknya akan bermanfaat jika dimanfaatkan dan semua bisa memanfatkannya, termasuk untuk medorong program PSR.

Peremajaan perlu didorong karena jika melihat data Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian bahwa dari total luas perkebunan kelapa sawit saat ini yang mencapai 14,03 juta hektar, lahan milik petani saat ini mencapai sekitar 5 juta hektare.

Baca juga: Aspekpir dukung peremajaan sawit rakyat

Baca juga: Fachrori: Peremajaan sawit bantu meringankan 660.000 petani


 

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018