Sulteng (ANTARA News) - Ribuan warga mengantre bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ampibabo, di kilometer 97, Desa Ampibabo Timur, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin.Jika pun ditemukan eceran, harga bensin pasti di atas Rp20 ribu hingga Rp50 ribu per botol
Dayath Salih, salah satu pengendara roda dua kepada wartawan ANTARA mengaku, terpaksa harus mengantre, sebab kendaraannya kehabisan bensin dan tidak memungkinkan lagi mendapatkan bahan bakar itu di wilayah lain yang terdampak gempa bumi dan tsunami.
Ia datang dari Kota Palu mengandalkan bensin seadanya, dan SPBU Ampibabo merupakan fasilitas pengisian yang pertama dijumpai setelah melewati wilayah Toboli.
Ia mengaku, sulit mengantre di beberapa SPBU yang ada di Kota Palu, sebab antreannya pun mencapai lebih dari 1 kilometer, ditambah pengisiannya dilakukan secara manual.
Baca juga: Pertamina terus salurkan solar untuk PLN dan rumah sakit di Palu-Donggala
Senada diungkapkan Andi, salah seorang pengendara mobil pun menyatakan kebutuhan BBM menjadi dasar ketika situasi di Sulteng sudah tidak kondusif akibat gempa bumi.
Ia mengaku, sudah seharian mencari bensin eceran yang dijual di Kota Palu sudah tidak ada, sehingga harus ke SPBU Ampibabo walau jaraknya agak jauh.
"Jika pun ditemukan eceran, harga bensin pasti di atas Rp20 ribu hingga Rp50 ribu per botol," ujarnya.
Ia mengaku, mobil sulit antre di SPBU sebab antreannya sangat panjang serta harus mengalah dari warga yang datang mengambil gratis.
Baca juga: Warga Palu terpaksa ambil BBM dari SPBU
Sementara di SPBU Mamboro yang berdekatan dengan wilayah Kota Palu, tidak ada antrean kendaraan bermotor baik motor, mobil maupun truk.
Rata-rata antrean didominasi warga tanpa kendaraan yang membawa galon kecil ataupun botol air mineral. BBM dan listrik merupakan kebutuhan utama yang sangat diperlukan masyarakat.
Rata-rata SPBU di Kota Palu, tidak bisa melakukan pelayanan maksimal akibat matinya jaringan listrik.
Warga yang keluar Kota Palu, mengandalkan SPBU di Ampibabo serta SPBU Kasimbar untuk melakukan pengisian, sebab dua SPBU itu akan dilintasi kendaraan yang keluar masuk Palu.
Kendaraan yang memerlukan BBM, tidak hanya yang akan keluar dari Palu, namun kendaraan yang juga akan memasuki Palu, mengingat lintas Sulawesi menuju Palu, mengalami krisis BBM pascagempa dan tsunami yang terjadi Jumat (28/9).
Baca juga: Persediaan dua jenis BBM di Palu habis
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018