• Beranda
  • Berita
  • PMI memfokuskan evakuasi korban gempa dan tsunami Donggala-Palu

PMI memfokuskan evakuasi korban gempa dan tsunami Donggala-Palu

1 Oktober 2018 23:06 WIB
PMI memfokuskan evakuasi korban gempa dan tsunami Donggala-Palu
Warga berada di antara puing dan sampah yang terbawa gelombang tsunami pascagempa berkekuatan 7,4 SR di Palu Utara, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018). Pascabencana Badan Penangggulangan Bencana bersama pemerintah setempat masih melakukan pendataan terhadap kerusakan bangunan dan berbagai infrastruktur. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/foc.
Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) terus memfokuskan bantuan dengan mengerahkan sejumlah relawan untuk  membantu  evakuasi dan penyelamatan terutama di beberapa wilayah yang cukup terisolir di wilayah terdampak gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Dalam pernyataan di Jakarta, Senin, PMI dalam penanganan gempa dan tsunami mengerahkan segala kekuatan yang dimiliki  baik SDM relawan yang terlatih maupun segala armada pendukung lainnya.

"Saat ini kita terus mengerahkan sumber daya yang ada  dengan memfokuskan pelayanan di tiga wilayah yang terdampak cukup parah diantaranya Palu, Sigi, dan Donggala dalam melakukan proses penanganan bantuan tanggap darurat bencana gempa dan tsunami ini," Ujar Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat, Arifin MHadi.

PMI sudah menerjunkan ratusan relawan untuk membantu evakuasi korban baik yang meninggal maupun tindakan pelayanan medis bagi korban yang selamat.

Untuk di lokasi wilayah Palu,  pelayanan yang sudah dilakukan PMI sampai saat ini membantu evakuasi yang dipusatkan di Hotel Roa-Roa dan Perumnas Balaroa. 

Dengan dibantu kendaraan multi medan hagglund untuk menembus puing-puing reruntuhan bangunan dan medan lumpur. 

Selain itu pelayanan kesehatan serta distribusi air akan dimaksimalkan di lokasi ini yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

Sementara untuk di wilayah Sigi, berdasarkan informasi tim PMI yang sudah dilapangan, kondisinya sangat parah dan terisolir. selain hampir semua bangunan roboh, beberapa wilayahnya masih diselimuti lumpur terutama di Desa Jonooge Langlesa yang menyulitkan tim dalam proses evakuasi.

"Kesulitan terberat di lokasi ini adalah menempuh perjalanan dengan medan lumpur dalam proses evakuasi korban," kata Arifin.

Selain itu, posko layanan RFL (Restoring Family Links) sudah dibuka PMI. RFL untuk membuka layanan pemulihan hubungan keluarga untuk mengetahui status keberadaan keluarga korban.

"Untuk seluruh masyarakat yang ingin mengetahui status keberadaan saudaranya pascagempa dan tsunami,  bisa memanfaatkan pelayanan RFL ini dengan mengirimkan rincian data orang yang dicari yang meliputi nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, ciri-ciri dan alamat terakhir yang diketahui ke alamat email gempadonggala.rflpmi.@gmali.com," kata Arifin. 

Baca juga: PMI galang dana bantu korban gempa Sulteng
Baca juga: Delapan WNA korban gempa Donggala belum ditemukan

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018