Tips menangkap senja lewat kamera ponsel

2 Oktober 2018 08:28 WIB
Tips menangkap senja lewat kamera ponsel
Hasil foto mode Profesional pada kamera belakang Samsung Galaxy Note 9 untuk menangkap momen senja di Bintan, Kep. Riau, Senin (1/10/2018). (ANTARA News/Arindra Meodia)
Bintan, Kep. Riau (ANTARA News) - Seiring dengan perkembangan teknologi, fitur-fitur yang ada pada kamera profesional kini dikemas dalam komputer saku alias smartphone.

Hal ini dapat dilakukan di mode Profesional pada aplikasi kamera, yang telah banyak dibenamkan vendor smartphone pada ponsel pintar mereka. Dengan demikian pengguna smartphone kini dapat mengambil gambar dengan hasil layaknya kamera profesional, termasuk momen matahari terbenam.

Untuk dapat menanggkap senja, fotografer dan videographer profesional Kay Moreno, menyarankan untuk memilih mode tone warna vivid.

"Sebisa mungki ISO-nya pakai di 50, kalau masih cukup cahaya, saya taruh F-nya (aperture/ bukaan diaframga lensa) di 2.4, jadi speed-nya bisa aman di 350," ujar Kay kepada Antara di sela media experience Samsung Galaxy Note 9 di Bintan, Kepulauan Riau, Senin malam (1/10).

Kay juga menyarankan untuk mengunakan temperature manual Kalvin, K. Jika ingin mengasilkan warna yang lebih hangat pengaturan white balance dapat dinaikkan hingga 8000.

"Tergantung selera, kalau terlalu kuning diturunkan sedikit. Probelmnya adalah ketika ada objek orang di dalamnya. Disesuaikan agar pemandangan dan objek oke," kata Kay.
 
Hasil foto mode Profesional pada kamera belakang Samsung Galaxy Note 9 untuk menangkap momen senja di Bintan, Kep. Riau, Senin (1/10/2018). (ANTARA News/Arindra Meodia)


Saat suasana semakin gelap, Kay menyarankan untuk pelan-pelan menurunkan speed. Dalam keadaan seperti ini, aperture bisa diturunkan hingga 1.5. Saat semakin gelap ISO juga dapat pelan-pelan dianikkan hingga 400.

Menurut Kay, ISO sebaiknya tidak diatur di atas 400 karena akan mengashilkan noise yang mengganggu hasil tangkapan kamera ponsel.

Untuk foto dalam keadaan minim cahaya di malam hari atau foto low-light, hal yang perlu diperhatikan adalah sumber cahaya dan objek foto agar hasil tetap terasa natural.

"Kalau lampu pijar biasa ISO-nya 3500, kalau halogen ISOnya 3000an, di kulit orang juga tidak terlalu merah," kata Kay.

Untuk menghindari penggunaan flash, penempatan posisi objek menjadi penting. Kay menyarankan untuk memposisikan obek menghadap sumber cahaya.

Kehadiran mode Pro dalam smartphone saat ini, menurut Kay, sudah cukup untuk mengakomodir kebutuhan bermedia sosial.

"Dengan kehadiran di smartphone, penggunaan yang tadinya hanya bisa dilakukan professional dengan kebutuhan profesional juga jadi bisa dilakukan oleh orang biasa dengan kegiatan sehari-hari juga," ujar Kay.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018