• Beranda
  • Berita
  • Presiden yakin kebutuhan logistik Palu segera tercukupi

Presiden yakin kebutuhan logistik Palu segera tercukupi

2 Oktober 2018 12:20 WIB
Presiden yakin kebutuhan logistik Palu segera tercukupi
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan) memimpin rapat terbatas penanganan dampak gempa dan tsunami Palu serta Donggala di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/10). Presiden menekankan empat prioritas penanganan dampak gempa dan tsunami Palu-Donggala yaitu evakuasi, pertolongan medis, penanganan pengungsi, dan perbaikan infrastruktur. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/18
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo yakin kebutuhan logistik di kota Palu, kabupaten Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong, yang terkena bencana gempa dan tsunami dapat segera tercukupi.

"Logistik kita sudah kerahkan 6 pesawat Hercules dari Jakarta, sebagian dari Makassar, sebagian dari Balikpapan, logistik sudah mulai masuk, mulai hari ini juga akan lebih banyak lagi," kata Presiden di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Namun Presiden mengakui bahwa pengerahan logistik masih menghadapi kendala listrik karena kerusakan gardu listrik.

"Yang rusak ini gardu, memperbaiki gardu itu tidak mudah sehingga yang kita dorong adalah genset-genset baik kecil, sedang, besar agar bisa digunakan secepat-cepatnya. Kalau menungggu gardu juga, 7 gardu, 5 rusak, 2 berfungsi tapi belum maksimal sehingga menyebabkan kalau tidak ada listrik maka air tidak bisa keluar, pompa air tidak bisa digunakan, masalah-masalah ini yang memang kerusakan akibat gempa," jelas Presiden.

Presiden juga belum menetapkan bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah itu sebagai bencana nasional namun lebih memprioritaskan agar aparat dapat segera menyelesaikan masalah di lapangan.

"Contoh kemarin alat-alat berat tadi malam sudah masuk, hari ini sudah mulai bekerja alat-alat berat itu. BBM juga (masuk) tapi problemnya SPBU-nya, alat-alatnya rusak, proses mendistribusikan ke masyarakat masih sedikit masalah tapi mudah-mudahan sore ini bisa diselesaikan karena sudah ada SPBU portable yang  diarahkan ke Palu dan sekitarnya," tambah Presiden.

Presiden pun menekankan agar penanganan mengatasi bencana harus cepat dan bukan mempersoalkan mengenai masalah administrasi. 

"Kemarin sudah saya sampaikan kepada menteri-menteri terkait, urusan BBM penting sekali, urusan listrik juga penting sekali diselesaikan. Kemudian infrastruktur-infrastruktur yang memberikan dukungan kepada kecepatan penanganan logistik misalnya jalan yang longsor, airport yang segera bisa normal kembali," ungkap Presiden.

Presiden juga menyampaikan kepada Panglima TNI dan Kapolri agar melakukan penjagaan di SPBU dan pusat-pusat ekonomi agar semua toko bisa buka kembali dan ekonomi menjadi normal. 

"Sehingga kita bisa masuk ke tahap selanjutnya rehabilitasi dan rekonstruksi. Kita juga mengimbau agar warga bisa tetap tenang di Palu, bisa menjalankan kehidupan ekonomi di Palu sehingga bisa normal kembali, harapan kita kepada seluruh warga seperti itu," tambah Presiden.

Penanganan pemulihan bencana nantinya akan dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Agar penanganan korban tsunami yang ada di Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong, dikoordinasi oleh Pak Menkopolhukam dan dikomandani langsung oleh Pak Wakil Presiden," ungkap Presiden.

Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter  mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) sore. Gempa tersebut mengakibatkan sedikitnya korban tewas 844 jiwa. Sedangkan korban luka berat mencapai 632 orang, hilang 90 orang dan 48.025 jiwa warga yang mengungsi dan tersebar di 103 titik.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola sudah menerapkan masa tanggap darurat bencana di provinsi itu selama 14 hari berlaku sejak 28 September hingga 11 Oktober 2018. Daerah yang terdampak meliputi kota Palu, kabupaten Donggala, kabupaten Sigi dan kabupaten Parigi Moutong.

Baca juga: Presiden minta evakuasi korban gempa Palu jadi prioritas pertama

Baca juga: Pemerintah bergerak cepat mitigasi dampak gempa Palu

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018