• Beranda
  • Berita
  • Jenazah korban gempa dan tsunami segera dimakamkan

Jenazah korban gempa dan tsunami segera dimakamkan

2 Oktober 2018 22:14 WIB
Jenazah korban gempa dan tsunami segera dimakamkan
Seorang anak berada di tenda pengungsian di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Para pengungsi korban gempa Palu dan Donggala saat ini sangat membutuhkan bantuan khususnya minuman dan makanan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

Kemarin sudah ada 153 jenazah yang dimakamkan

Jakarta (ANTARA News) - Jenazah korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah segera dimakamkan setelah selesai diidentifikasi.
    
"Kemarin sudah ada 153 jenazah yang dimakamkan. Hari ini yang dimakamkan akan lebih banyak menyesuaikan kondisi di sana," kata Ketua Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakt Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta, Selasa.
    
Sutopo mengatakan jenazah korban gempa dan tsunami harus segera dimakamkan karena sudah memasuki hari keempat sejak bencana terjadi sehingga sudah mulai mengeluarkan bau menyengat.
    
Identifikasi terhadap korban dilakukan secara cepat, yaitu dengan memotret wajah dan tanda-tanda khusus yang ada di tubuh korban.
    
Hingga Selasa pukul 13.00 WIB, korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami Sulawesi Tengah mencapai 1.234 orang.
    
"Kami kembali meminta media dan masyarakat untuk mengacu pada angka korban meninggal dunia dari BNPB yang berasal dari posko induk," tuturnya.
    
Sutopo mengatakan angka tersebut kemungkinan akan terus bertambah menyusul korban meninggal dunia yang kemungkinan akan kembali ditemukan.
    
Misalnya, pada pukul 14.00 Wita, tim pencarian dan pertolongan kembali menemukan 46 korban gempa dan tsunami. Sebanyak 31 orang diantaranya selamat dan 15 orang meninggal dunia.
    
Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB.
    
Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer Timur Laut Donggala.
    
BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 meter hingga tiga meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat.
    
BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB. 

Baca juga: Korban meninggal akibat gempa-tsunami di Sulawesi Tengah 1.234 orang
Baca juga: BNPB: Pengungsi bencana Sulteng 61.867 jiwa

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018