Jakarta (ANTARA News) - Empat orang penyebar hoaks yang berkaitan dengan bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Donggala, Palu dan sekitarnya telah teridentifikasi oleh kepolisian.Kami sudah tahu identitasnya, mudah-mudahan akan segera ditangkap
"Penyebar hoaks kami kejar di Majene. Kami sudah tahu identitasnya, mudah-mudahan akan segera ditangkap. Ada empat orang yang sudah teridentifikasi," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Jakarta, Selasa.
Setyo menuturkan berita hoaks yang muncul salah satunya adalah adanya imbauan masyarakat untuk mewaspadai Bendungan Bili-Bili yang retak, padahal setelah Polsek Mamuju Gowa melakukan pengecekan, hasilnya bendungan dalam kondisi baik dan aman.
Hoaks selanjutnya adalah informasi gempa susulan sebesar 8,1 skala richter dan BNPB telah melakukan klarifikasi informasi tersebut tidak benar.
Beredarnya foto-foto korban yang disebarkan sebagai foto korban bencana Palu juga ditemukan hoaks setelah diverifikasi ditemukan gambar tersebut merupakan korban perang di Timur Tengah.
Baca juga: Menkopolhukam minta tidak ada pihak sebarkan hoaks gempa
Setyo mengatakan kabar warga melakukan blokade dan menjarah bandara juga merupakan hoaks, karena fakta sebenarnya warga sedang mengantri menaiki pesawat.
Sementara itu, Kominfo menemukan berita bohong atau hoaks yang berkaitan dengan bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Donggala, Palu dan sekitarnya antara lain tentang meninggalnya Walikota Palu.
Informasi penerbangan gratis dari Makasar menuju Palu gratis untuk keluarga korban juga merupakan berita bohong karena pesawat Hercules TNI AU yang menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat.
Kominfo mengimbau seluruh masyarakat tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya atau tidak jelas sumbernya.
Baca juga: Narasi Anti-Hoax - TNI AU bantah ada penerbangan gratis ke Palu bagi keluarga korban
Baca juga: Kominfo temukan sejumlah hoaks berkaitan gempa Donggala
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018