Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono mengatakan posisi Ratna Sarumpaet sebagai Juru Kampanye Nasional di BPN Prabowo-Sandiaga akan dievaluasi.Kalau Ratna pernyataannya yang disampaikan ke beberapa pihak itu salah dan tidak sesuai, itu salah Ratna. Masa Amin Rais, Prabowo, atau Fadli Zon yang disalahkan
Hal itu setelah pernyataan Ratna bahwa sebenarnya dirinya tidak pernah mengalami penganiayaan maupun tindak kekerasan. Namun muka lebam yang dialami adalah hasil operasi bedah plastik.
"Pasti posisinya dievaluasi karena kami berkomitmen anti-politik uang, anti-politisasi SARA, dan anti-hoaks," kata Ferry di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan pernyataan bohong yang diungkapkan Ratna merupakan kesalahan fatal dan bisa saja sanksi yang diberikan adalah pencopotan posisi Ratna sebagai anggota Juru Kampanye Nasional (jurkamnas) Prabowo-Sandiaga.
Menurut dia, anggota BPN Prabowo-Sandiaga awalnya tidak menyangka Ratna berbohong sehingga pihaknya menanggapi secara proporsional. Namun ketika akhirnya diketahui ada pembohongan publik maka langkah tegas akan diambil.
"Kami awalnya percaya dengan pernyataan Ratna karena bentuk solidaritas dan kami juga anti-kekerasan terutama beliau adalah perempuan. Tapi ketika hari ini Ratna melakukan klarifikasi, ya tentu akan ada sanksinya," ujarnya.
Dia menilai dalam hal ini, Prabowo Subianto dan beberapa elit BPN Prabowo-Sandiaga tidak terkait karena mereka hanya merespon keluhan Ratna dalam bentuk solidaritas anti-kekerasan.
Ferry mencontohkan pernyataan Prabowo terkait kasus kekerasan yang sebelumnya dialami Neno Warisman, Novel Baswedan, dan Hermansyah yang harus menjadi perhatian publik agar tidak terjadi kembali.
"Kalau Ratna pernyataannya yang disampaikan ke beberapa pihak itu salah dan tidak sesuai, itu salah Ratna. Masa Amin Rais, Prabowo, atau Fadli Zon yang disalahkan," ujarnya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018