• Beranda
  • Berita
  • Korban jiwa akibat gempa-tsunami Palu-Donggala capai 1.411

Korban jiwa akibat gempa-tsunami Palu-Donggala capai 1.411

4 Oktober 2018 14:26 WIB
Korban jiwa akibat gempa-tsunami Palu-Donggala capai 1.411
Arsip Foto. Tim SAR mengevakuasi korban dari reruntuhan di Hotel Roaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018). Menurut General Manager Hotel Roaroa, jumlah tamu yang menginap di hotel berlantai tujuh tersebut sebanyak 160 orang yang sebagian besarnya adalah atlet paralayang dari berbagai daerah, termasuk dari luar negeri, peserta Kejuaraan Paralayang Terbuka Indonesia. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Palu hingga Donggala, Sulawesi Tengah, hingga Kamis siang tercatat 1.411 orang dan masih bisa bertambah menurut data Posko Satuan Tugas Gabungan Tanggap Darurat Bencana Tsunami Sulawesi Tengah di Palu.

"Sampai dengan waktu sekarang belum ada penambahan yang meninggal tetapi saat ini masih terus dilakukan evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan dan juga yang tertimbun lumpur dan longsoran yang ada di BTN Balaroa, Petobo dan Jonooge" menurut sumber di Posko Satuan Tugas Gabungan Tanggap Darurat Bencana Tsunami Sulawesi Tengah di Palu.

Selain korban meninggal dunia, posko tanggap bencana juga mencatat ada 2.549 orang yang terluka, 113 orang hilang, dan 152 orang yang masih tertimbun setelah gempa memporakporandakan sebagian wilayah Sulawesi Tengah pada 28 September. Bencana itu juga memaksa 70.821 orang mengungsi dan menyebabkan 65.733 rumah rusak menurut data posko.

Dalam rapat rutin Komando Satgas Gabungan (Kogasgab) disampaikan beberapa langkah langkan pemulihan pascabencana yang mencakup evakuasi dan penyelamatan korban; penyaluran bantuan secara merata sampai daerah yang terisolir; pemulihan ekonomi melalui pembukaan kembali pasar, toko dan bank; pemulihan jaringan listrik dan air; serta distribusi bahan bakar minyak ke seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum supaya tidak sampai terjadi kekosongan pasokan.
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018