Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai polemik terkait kasus Ratna Sarumpaet justru menguntungkan bagi calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.Ini kalau saya menganggap peristiwa ini menguntungkan Prabowo, lalu beliau dengan kebesaran jiwanya menanggapi ini secara baik
Hal itu menurut dia karena langkah Prabowo langsung meminta maaf kepada masyarakat setelah Ratna mengakui kebohongan yang telah dilakukannya.
"Ini kalau saya menganggap peristiwa ini menguntungkan Prabowo, lalu beliau dengan kebesaran jiwanya menanggapi ini secara baik," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Fahri menilai Prabowo telah menunjukkan kebesaran jiwanya meskipun marah setelah dibohongi Ratna dan telah menunjukkan tanggung jawabnya kepada publik telah ikut menebarkan kebohongan Ratna.
Dia mengatakan apa yang dilakukan Prabowo sangat positif, dinilai profesional karena meminta maaf setelah Ratna mengakui telah berbohong.
"Masyarakat akan melihat bahwa Prabowo profesional dan itu positif, sehingga orang jangan salah. Makanya kalau di politisir, ini panggung bagi Prabowo," ujarnya.
Selain itu Fahri menilai persoalan Ratna yang berbohong kepada Prabowo, Fadli Zon, Amien Rais dan beberapa tokoh lainnya, sudah selesai.
Namun menurut dia, proses hukum atas polemik kebohongan yang dilakukan Ratna tetap bisa berlanjut karena ada penyebaran berita bohong.
"Soal publiknya ya ini adalah penyebaran berita hoaks itu adalah satu tindak pidana itu bisa dipidana. Silakan penegak hukum nanti yang mengukur seberapa jauh," katanya.
Sebelumnya Ratna Sarumpaet dalam konferensi pers pada Rabu (3/9) mengakui luka lebam yang dialami bukan disebabkan dianiaya orang tidak dikenal namun bekas operasi bedah plastik di sebuah klinik kecantikan di Jakarta.
Pernyataan Ratna itu merupakan klarifikasi atas beredarnya informasi yang menyatakan Ratna mengalami tindak kekerasan di Bandung, Jawa Barat pada 21 September lalu dan dirinya telah menyampaikan kepada berbagai pihak termasuk Prabowo Subianto.
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena telah menyebarkan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya.
"Saya atas nama pribadi dan sebagai pimpinan tim kami, saya meminta maaf kepada publik karena telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Rabu (3/10) malam.
Prabowo mengatakan dirinya meminta maaf namun tidak merasa berbuat salah karena pernyataannya terkait Ratna merupakan langkah yang terburu-buru.
Dia mengatakan dirinya telah meminta Ratna Sarumpaet mengundurkan diri sebagai anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, dan itu sudah dilakukan Ratna.
Prabowo menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa mentolerir adanya berita bohong dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum.
Baca juga: Advokat Pengawal Konstitusi laporkan empat anggota DPR ke MKD
Baca juga: Ridwan Kamil usul 3 Oktober jadi Hari Antihoaks
Baca juga: Muzani: Koalisi Prabowo-Sandiaga solid pasca-kasus Ratna Sarumpaet
Baca juga: TKN Jokowi-Ma'ruf: Peristiwa terkuaknya kebohongan Ratna dijadikan pelajaran
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018