... Pertamina mesti memperbanyak lagi volume BBM agar kegiatan dan ekonomi masyarakat di Sulteng segera pulih kembali...
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat energi, Mamit Setiawan, mengapresiasi upaya PT Pertamina (Persero) memasok bahan bakar minyak pascagempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter yang mengguncang Sulawesi Tengah pada 28 September 2018.
"Sejauh ini, meski ada keterbatasan akses transportasi, saya kira Pertamina sudah berupaya maksimal mengerahkan sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan BBM bagi masyarakat terdampak gempa," katanya di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, dengan kendala jalan darat yang kurang memungkinkan, Pertamina sudah menempuh alternatif melalui jalur udara dan laut, guna memasok BBM bagi masyarakat dan kebutuhan pembangkit serta genset PT PLN (Persero) untuk menerangi khususnya rumah sakit dan posko pengungsian.
"Penggunaan pesawat jenis air tracktor merupakan solusi sementara yang cukup efektif dalam rangka pemulihan awal untuk bahan bakar transportasi dan listrik," katanya.
Mamit menambahkan pengiriman sejumlah SPBU portable juga efektif menembus masyarakat terdampak yang cukup jauh dan sulit.
Baca juga: Pertamina kerahkan Pelita Air kirim SPBU Portable
"Oleh karena itu, Pertamina mesti memperbanyak lagi volume BBM yang didistribusikan dengan segala cara baik melalui darat, udara, dan laut, agar kegiatan dan ekonomi masyarakat di Sulteng segera pulih kembali," ujarnya.
Ia juga menilai pengiriman BBM melalui jalur laut bisa lebih mudah dan banyak menjangkau masyarakat terdampak ketimbang udara.
Sementara itu, kapal tanker MT Lamiwuri sudah tiba dan sandar di Dermaga Terminal BBM Pertamina di Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10).
"Ini adalah tanker kedua yang berhasil disandarkan di Terminal BBM Donggala setelah MT Karmila," kata VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito, dalam pernyataannya.
MT Karmila dengan membawa 1,2 juta liter BBM jenis premium melakukan bongkar muat di Donggala, Sulawesi Tengah pada Rabu (3/10).
Baca juga: Pertamina pasok premium 1,2 juta liter ke Donggala
Sementara, menurut Adiatma, tanker Lamiwuri yang membawa tiga juta liter BBM jenis avtur dan solar, akan makin memperkuat stok BBM untuk Palu dan sekitarnya.
MT Lamiwuri merupakan bagian dari empat tanker yang dikerahkan Pertamina untuk memasok BBM di wilayah yang terdampak gempa bumi dan tsunami pekan lalu.
Keempat kapal tanker dengan membawa berbagai jenis BBM dengan total volume 11,2 juta liter berdatangan di Donggala pada Kamis (4/10) hingga Jumat ini.
Terminal BBM Donggala merupakan salah satu fasilitas Pertamina yang terkena dampak bencana pada Jumat (28/9).
Adiatma mengatakan pascabencana, Pertamina segera memprioritaskan pengoperasian Terminal BBM Donggala hingga akhirnya dioperasikan secara terbatas pada Minggu (30/9).
Untuk mengoptimalkan operasional Terminal BBM Donggala itu, Pertamina telah mengirimkan tim dengan keahlian di bidang marine, suplai distribusi dan HSE untuk memeriksa dan melakukan langkah-langkah perbaikan.
"Ditambah lagi untuk memperkuat penyaluran BBM di Kota Palu serta Donggala dan sekitarnya, Pertamina telah memberangkatkan bantuan melalui jalur darat, laut dan udara," katanya.
Bantuan operasional yang dibawa itu antara lain 100 SPBU portable, truk pengangkut BBM beserta awak mobil tangki yang diberangkatkan dari Jakarta dan wilayah operasi di Sulawesi, truk tangki berdispenser (mobile dispenser), operator SPBU dari Kalimantan dan Sulawesi serta dukungan operasional lainnya.
Baca juga: Menteri BUMN instruksikan Pertamina penuhi BBM untuk Sulteng
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018