Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Bank Dunia akan memberikan pinjaman hutang kepada Indonesia dalam waktu jangka panjang untuk pemulihan daerah terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"(Pinjaman) Itu kan biasa saja, Bank Dunia membantu atau memberikan 'loan' jangka panjang. Apalagi dalam keadaan darurat begini," kata Wapres dalam keterangannya kepada media di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu, Jumat.
Wapres menjelaskan pemberian pinjaman dari Bank Dunia terhadap negara yang terdampak bencana adalah hal yang biasa.
"Bank Dunia tugasnya itu, membantu negara-negara yang anggotanya mengalami keadaan darurat," kata Wapres.
Mengenai teknis pinjaman jangka panjang tersebut, Wapres mengatakan Pemerintah belum membahas lebih lanjut.
Saat ini yang menjadi fokus Pemerintah adalah melakukan tanggap darurat dengan waktu paling lama dua bulan. Selanjutnya, Pemerintah akan memulai proses pembangunan hunian sementara untuk masyarakat yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi, tsunami dan likuifaksi atau pencairan tanah.
"Ada tahap tanggap darurat, itu kira-kira dua bulan. Kemudian dari situ kita harus membuat suatu hunian sementara, barak-barak, semua yang kehilangan rumah. Kemudian setelah itu rehabilitasi, rekonstruksi," jelasnya.
Rehabilitasi untuk bangunan yang rusak akan dilakukan bersamaan dengan rekonstruksi bangunan yang ambruk dan lenyap akibat bencana alam.
Pemerintah juga akan merelokasi warga masyarakat yang tempat tinggalnya hilang akibat konstruksi tanah bergerak dan likuifaksi pascagempa bumi dan tsunami melanda pada 28 September.
"Ya pasti (akan direlokasi). Seperti di daerah Balaroa itu tidak mungkin dibangun, pasti relokasi," ujar Wapres.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018