"Bantuan tersebut akan disalurkan sebagai langkah kedua setelah pemerintah Republik Korea mengumumkan akan menyampaikan bantuan dana senilai 1 juta USD untuk membantu mengatasi kondisi darurat di Pulau Sulawesi, Indonesia yang terdampak musibah gempa bumi dan tsunami pada 28 September," demikian pernyataan pers dari Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia diterima Antara pada Jumat malam.
Pemerintah Korsel memutuskan untuk mengirimkan pesawat angkut militer dan 31 awak militer yang akan mengoperasikan pesawat tersebut selama waktu yang ditentukan di daerah terdampak bencana.
Hal itu dilakukan mengingat kendala penanganan evakuasi dan penyaluran bantuan logistik karena retaknya landasan Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu.
Selain itu, pesawat kargo tersebut akan membawa 130 unit tenda untuk tempat pengungsian sementara bagi para korban bencana.
"Pemerintah Republik Korea berharap bantuan tersebut akan mempermudah proses pemulihan bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia yang sedang menghadapi situasi yang sulit," demikian pernyataan tersebut.
Pemerintah dan masyarakat Korea juga menyampaikan doa agar situasi di Indonesia cepat pulih dan masyarakat Indonesia di daerah terdampak segera bangkit dari kepiluan.
Gempa bumi sebesar 7,7 SR mengguncang Kabupaten Donggala serta Kota Palu pada Jumat (28/9) dan menimbulkan sejumlah gejolak alam seperti tsunami, likuifaksi tanah, serta longsor.
Jumlah korban meninggal dunia menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pada Jumat sebanyak 1.571 orang.
Selain itu sebanyak 2.549 orang menderita luka berat serta mendapat perawatan di rumah sakit.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018