Penarikan kembali itu melibatkan model-model Prius dan Auris yang diproduksi antara Oktober 2008 dan November 2014, dilansir Reuters.
Secara total, penarikan ini mempengaruhi sekitar 1,25 juta kendaraan yang dijual di Jepang, 830.000 kendaraan di Amerika Utara, dan 290.000 kendaraan yang dijual di Eropa.
Kendaraan yang dijual di Cina, Afrika, Oceania dan daerah lain juga terpengaruh.
Dalam sebuah pernyataan, Toyota mengatakan ini merupakan "situasi yang langka", beberapa kendaraan berpotensi gagal beralih ke mode mengemudi "failsafe" jika terjadi kesalahan pada sistem hibrida, yang dapat menyebabkan hilangnya daya sehingga mesin berhenti.
Produsen mobil itu mengatakan belum menemukan kasus kecelakaan atas masalah ini di Jepang.
Baca juga: Toyota sediakan 12 Prius untuk penelitian mobil listrik pemerintah
Baca juga: Toyota Auris generasi ketiga hadir dengan mesin hibrida terbaru
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018