5.000 pengungsi Palu transit di Mamuju Sulbar

6 Oktober 2018 16:05 WIB
5.000 pengungsi Palu transit di Mamuju Sulbar
Pengungsi korban gempa dan tsunami Palu-Donggala turun dari KRI Makassar saat tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (4/10/2018). Sebanyak 1.609 jiwa korban gempa dan tsunami Palu-Donggala dievakuasi ke Makassar menggunakan KRI Makassar. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/kye)
 Mamuju,  (ANTARA News) - Sekitar 5.000 pengungsi dari Palu dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah transit di posko kemanusiaan tribun lapangan Ahmad Kirang Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, sebelum melanjutkan perjalanan ke Sulawesi Selatan.

 "Sudah 5.000 pengungsi gempa Palu Donggala yang singgah di posko kemanusian tribun lapangan Ahmad Kirang Kota Mamuju," kata relawan bagian data gempa Palu, Muh Suyuti di Mamuju, Sabtu. 

 Ia mengatakan jumlah pengungsi Palu-Donggala tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena rombongan pengungsi masih terus berdatangan untuk transit di posko tribun lapangan Ahmad Kirang Mamuju ini.

 "Relawan menyiapkan makanan minuman dan pakaian kepada para pengungsi dan juga menyiapkan tempat mandi dan istirahat, sebelum pengungsi melanjutkan perjalanan menuju Provinsi Sulsel, " katanya.

Ia mengatakan, posko kemanusiaan tribun lapangan Ahmad Kirang juga terus mendapatkan bantuan dari seluruh lapisan masyarakat Mamuju berupa makanan, pakaian, obat-obatan dan beberapa jenis bantuan lainnya untuk pengungsi yang transit.

Ia mengatakan, posko kemanusiaan itu dibangun atas kerja sama dengan sejumlah pihak di antaranya, Orari Lokal Mamuju, GP Ansor dan Banser Mamuju, Sandeq Institute, Bantaya, Perkumpulan Paham Sulbar, LSM Jari Manis, Aliansi Pemuda Peduli Kemanusiaan (APPK) Sulbar, Dregs Mamuju, Saka Bhayangkara Manakarra, TKCI Mamuju dan Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Pimpinan Kota Mamuju.

Baca juga: Posko pengungsi gempa masih tersebar di berbagai tempat
Baca juga: 1.609 pengungsi Palu tiba di Makassar

 

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018