Jenazah Lee ditemukan di bawah reruntuhan Hotel Roa-Roa, Kota Palu, pada Kamis (4/10) sore.
Lee adalah atlet paralayang yang berada di Palu untuk mengikuti sebuah festival saat gempa berkekuatan 7.4 SR mengguncang Palu pada 28 September lalu.
"Kami sangat berduka dengan ditemukannya jenazah seorang warga Korea yang sempat dinyatakan hilang di bawah reruntuhan bangunan hotel di Palu," kata Dubes Kim melalui pesan singkat kepada Antara, Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa setelah mendengar kabar hilangnya Lee, ibundanya segera terbang dari Korea menuju Palu dengan harapan besar bisa bertemu Lee dalam keadaan hidup.
Namun, harapan itu pupus setelah jenazah Lee ditemukan.
"Kami menghargai upaya pencarian dan penyelamatan yang dilakukan pihak RI. Kita semua berdoa untuk pemulihan paling awal di area yang terkena bencana alam yang menghancurkan ini," tutur Dubes Kim.
Setelah ditemukan, pihak keluarga meminta jenazah Lee dikremasi untuk kemudian dibawa abunya kembali ke Korea Selatan.
Baca juga: BNPB: Satu WN Korsel atlet paralayang meninggal
Dengan ditemukannya jenazah Lee, Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir menjelaskan sudah tidak ada lagi warga negara asing (WNA) yang menjadi korban bencana Sulawesi Tengah.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 120 WNA yang berada di Palu saat terjadi gempa bumi dan tsunami seluruhnya telah teridentifikasi.
Hanya dua orang yang masih bertahan di Palu untuk keperluan pribadi, sementara sisanya telah dievakuasi keluar dari Palu atau telah kembali ke negaranya.
Baca juga: BNPB: korban meninggal gempa-tsunami Sulteng 1.649 orang
Baca juga: Warga tunggui evakuasi korban di Hotel Mercure Palu
Baca juga: Aktivitas pasar Inpres Manonda Palu mulai pulih
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018