Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Sri Hartati di Jakarta, Sabtu mengatakan, sosialisasi pemasangan mikrocip telah serentak dilakukan mulai 1-5 Oktober di seluruh wilayah Jakarta dan pada 6 Oktober bersama Jakarta Animal Aid Network (JAAN) memberikan sosialisasi serta ruang diskusi untuk pemilik hewan anjing mengenai pentingnya memasang mikrocip.
"Kami sudah melakukan sosialisasi, tapi masih banyak masyarakat yang kontra tentang pemasangan mikrocip, namun kami tetap terus melanjutkan program in karena lebih banyak positifnya," ujar Sri.
Sri mengungkapkan, pemasangan mikrocip bertujuan untuk mendata dan menghitung populasi anjing di Jakarta serta mempertahakan Jakarta sebagai kawasan bebas rabies.
Pemasangan mikrocip tersebut merupakan program yang telah diinisiasi oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atas dorongan masyarakat untuk mendata anjing-anjing dengan memasang mirkocip.
Sehingga, muncul peraturan gubernur nomor 199 tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Hewan Rentan Rabies serta Pencegahan dan Penanggulangan Rabies di Jakarta untuk pemasangan mikrocip kepada hewan penular rabies, terutama pada anjing.
Sistem mikrocip terkomputerisasi yang digunakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyimpan data identitas anjing dan pemilik serta rekam medis. Pemilik akan mendapat kartu identitas anjing yang menandakan sudah terdaftar. Data tersebut dapat diakses pemilik anjing melalui aplikasi ponsel pintar Si Raja (Sistem Informasi Rabies Jakarta).
"Manfaatnya, jika ada kehilangan anjing atau ada yang pihak tidak bertanggung jawab menelantarkan di jalan, kami bisa scan agar diketahui alamat pemilik hewan, riwayat kesehatan dan sebagainya," kata Sri.
Untuk sementara pemasangan mikrocip hanya hanya untuk anjing saja sebab kasus rabies pada anjing lebih banyak dan 80 persen rabies disebabkan oleh gigitan anjing.
Tahun ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan pemasangan mikrocip secara gratis hingga mencapai target 1.000 ekor anjing. Kedepannya diharapkan pemilik anjing akan memasangkan mikrocip ke dokter hewan.
Salah satu warga Jakarta yang mengikuti pemasangan mikrocip anjing, Jennifer mengatakan dirinya sudah berminat memasang mikrocip pada dua hewan anjing kesayangannya sejak lama agar tidak jatuh ke tangan pihak tidak bertanggung jawab.
Jennifer yang tinggal di Jatinegara merasa takut kehilangan anjingnya sebab di sana marak penangkapan dan penjualan anjing di pasar hewan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
"Saya memasang mikrocip supaya bisa segera ketahuan identitasnya kalau dia hilang," ujar dia.
Sebenarnya dia sudah mengetahui bahwa mikrocip tidak bisa melakukan navigasi, namun dengan adanya pemasangan mikrocip Jennifer bisa merasa lebih aman karena anjingnya sudah terdaftar secara resmi dalam sistem mikrocip terkomputerisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Petugas razia hewan penular rabies di GBK
Baca juga: Terkena liur anjing rabies di daerah tubuh yang terbuka juga bisa tertular
Baca juga: Mengenali dan menghindari rabies
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018