• Beranda
  • Berita
  • 1.500 teknisi pulihkan penerangan daerah bencana Sulteng

1.500 teknisi pulihkan penerangan daerah bencana Sulteng

6 Oktober 2018 19:41 WIB
1.500 teknisi pulihkan penerangan daerah bencana Sulteng
PLN bersinergi bersama TNI dan Polri berupaya mengoperasikan kembali enam dari tujuh gardu induk yang ada di Palu atau sekitar 70 persen beban listrik, Jumat. (Istimewa)

Para teknisi datang dari seluruh Indonesia secara spontan untuk membantu pemulihan listik di Kota Palu. Bahkan malam ini di Donggala dan Sigi sudah teraliri listrik,

Palu (ANTARA News) - Sebanyak 1.500 teknisi PLN dari berbagai daerah berhasil memulihkan penerangan di sejumlah daerah terdampak bencana pascagempa di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

"Para teknisi datang dari seluruh Indonesia secara spontan untuk membantu pemulihan listik di Kota Palu. Bahkan malam ini di Donggala dan Sigi sudah teraliri listrik," kata Direktur PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda saat dihubungi dari Palu, Sabtu.

Mereka yang datang membantu, lanjutnya, berasal dari unit-unit PLN seluruh Indonesia dengan keahlian di bidang pembangkitan, transmisi, distribusi, serta supporting dengan didukung alat memadai.

Dia menjelaskan sampai saat ini total aliran listrik pascagempa disertai tsunami telah pulih 70 persen. Untuk daerah Donggala juga sudah bertegangan karena Gardu Induk (GI) yang rusak, alirannya diambil dari GI Pasang Kayu.

Di daerah Sigi, lanjutnya, teknisi PLN melaporkan sebagian wilayah akan teraliri listrik, sehingga diperkirakan masyarakat setempat sudah bisa kembali menikmati penerangan pascagempa.

Selain itu, ada tujuh GI milik PLN, enam berhasil dipulihkan pengoperasian, mencakup Poso, Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi.

Artinya, kata dia, kemajuan yang diberikan jauh berbeda bila dibandingkan dengan saat gempa disertai tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9). Kemampuan pasokam listrik PLN dari sistem Poso ke Palu dan sekitarnya sudah mencapai 85 persen.

Untuk perbaikan di sisi jaringan distribusi, dari 45 penyulang (feeder), telah beroperasi 28 penyulang atau 62 persen penyulang sudah siap menyuplai listrik.

Bahkan, kata dia, hal itu ditambah delapan persen yang dipasok dari genset bergerak untuk daerah-daerah yang belum dapat dilayani melalui jaringan listrik PLN karena rusak diterjang bencana.

Terkait dengan masa tanggap bencana 14 hari atau berakhir pada 11 Oktober 2018, pihaknya optimistis kelistrikan di wilayah terdampak akan pulih hingga 90 persen pada pekan depan.

Mengenai keterlambatan pemulihan, katanya, karena beberapa gardu di jalan mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan maka perlu masa perbaikan tambahan.

"Untuk tiang listrik dan gardunya instalasinya rebah, jatuh atau tergantung itu masih bisa diperbaiki selama gardunya tidak rusak berat. Tim teknisi akan meluruskan tiang dan memperbaiki posisi gardu agar mendapat pasokan pengaturan aliran listrik," ujarnya.

Baca juga: PLN bangun kembali jaringan listrik di Palu
Baca juga: Aliran listrik di Palu hampir seluruh normal
Baca juga: Kementerian ESDM: Bertahap listrik di Palu pulih



 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018