Arus besar pencari suaka dari Timur Tengah dan Afrika tiga tahun lalu menciptakan perpecahan mendalam di Eropa Bersatu antara negara garis depan Italia dan Yunani, negara kaya tujuan, seperti, Jerman, dan empat negara bekas komunis di sisi timur Eropa Bersatu; Polandia, Ceko, Hongaria dan Slowakia.
Slowakia sejak lama berdiri bersama negara lain di Eropa tengah dalam menentang upaya petinggi Eropa Bersatu, yang mendorong wajib terima jatah penampungan, demikian Reuters melaporkan.
Dalam wawancara di sela-sela temu puncak Globsec Tatra di pegunungan Slowakia, Pellegrini menyatakan Slowakia adalah negara cukup kaya untuk bisa mengurus "sepuluh, duapuluh atau tigapuluh anak-anak", yang sekarang ditempatkan di kampung pengungsi di Yunani.
Baca juga: UE ancam kenai denda negara yang tolak pengungsi
"Kami politisi, tapi ketika kami melihat penderitaan anak-anak yatim Suriah, yang saat ini dirawat negara anggota lain, saya pikir kita harus lebih manusiawi," kata Pellegrini.
"Ekonomi Slowakia, masyarakat Slowakia, atau kebudayaan Slowakia tidak dapat diancam beberapa puluh anak-anak yatim, yang akan ditempatkan di rumah anak-anak kita. Mereka akan belajar bahasa dan kebudayaan kami," tambahnya.
Slowakia pada masa lalu mengambil beberapa pencari suaka, termasuk menampung sementara ratusan orang dari Austria tetangganya sementara permintaan mereka dikaji.
Editor: Boyke Soekapdjo
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018