• Beranda
  • Berita
  • Peserta pemilu diingatkan kampanye tidak saling menjelekkan

Peserta pemilu diingatkan kampanye tidak saling menjelekkan

6 Oktober 2018 23:10 WIB
Peserta pemilu diingatkan kampanye tidak saling menjelekkan
Peserta mengikuti karnaval Pemilu Damai 2019 di Yogyakarta, Minggu (23/9/2018). Pawai yang diikuti ratusan peserta dari berbagai elemen dan perwakilan partai politik peserta Pemilu 2019 itu untuk menciptakan kondisi yang damai dan kondusif. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/kye
Yogyakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta mengingatkan seluruh peserta pemilu di kota tersebut untuk melaksanakan kampanye secara damai dengan tidak saling menjelek-jelekkan antarpeserta.

"Melalui Deklarasi Pemilu Damai ini, semua pihak punya komitmen untuk menyelenggarakan pemilu secara damai, termasuk selama masa kampanye dengan menjalankan kampanye yang aman, tidak saling menjelek-jelekkan, tidak SARA, atau berpolitik uang," kata Pelaksana Tugas Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Sri Surani di Yogyakarta, Sabtu.

Selama masa kampanye, dia berharap seluruh peserta pemilu lebih banyak menyampaikan atau melakukan sosialisasi terkait dengan visi dan misi yang diemban sehingga masyarakat selaku konstituen bisa memperoleh pendidikan politik yang baik.

Selain itu, lanjut dia, pemilih juga akan memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai seluruh peserta pemilu sehingga akan membantu pemilih dalam menentukan pilihan saat pemungutan suara pada tanggal 17 April 2019.

"Kami mengistilahkan pemilu tahun depan sebagai pemilu lima kotak karena akan ada lima kotak yang disiapkan di setiap tempat pemungutan suara. Tiga kotak untuk DPR, satu kotak untuk DPD, dan satu kotak untuk calon presiden/wakil presiden," kata Sri Surani.

Dalam Deklarasi Pemilu Damai tersebut dinyatakan bahwa seluruh pihak berkomitmen untuk menyelenggarakan pemilihan umum dengan langsung, umum, bebas rahasia, jujur, dan adil, memastikan pemilu berjalan aman, tertib dan damai, tidak SARA dan tidak melakukan politik uang serta menyelenggarakan kampanye sesuai peraturan yang berlaku.

Deklarasi Pemilu Damai kemudian ditandai dengan penandatanganan komitmen deklarasi bersama oleh seluruh perwakilan partai politik.

Deklarasi Pemilu Damai tersebut diawali dengan kegiatan kirab yang diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari partai politik, tim kampanye pasangan calon presiden/wakil presiden, tim kampanye calon anggota DPD, serta penyelenggara pemilu, yaitu PPS dan PPK.

Kirab dilakukan dari GOR Amongrogo menuju Jalan Cendana, Jalan Kusumanegara dan berakhir di halaman Balai Kota Yogyakarta.

Setiap peserta pawai berupaya menarik perhatian masyarakat dengan penampilan yang meriah, di antaranya mengenakan pakaian tradisional Yogyakarta, bahkan ada pula yang membawa kelompok kesenian tradisional.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi berharap peserta pemilu dalam meraih simpati masyarakat dengan cara yang beradab, damai, dan elegan.

"Dengan demikian, peserta pemilu dapat memberikan contoh kepada pemilih dan pemilih pun bisa melakukan penilaian tentang peserta pemilu mana yang akan mereka pilih," katanya.

Heroe mengatakan bahwa terciptanya pemilu yang aman dan damai merupakan tanggung jawab dari seluruh penyelenggara pemilu, termasuk peserta pemilu.

"Pemilu ini bukan semata-mata kompetisi untuk meraih jabatan dan kursi di legislatif, melainkan harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjadi pemilih yang rasional, elegan, dan bisa memilih sesuai dengan hati nurani," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018