"Dua KRI yang akan dikerahkan ke lokasi dalah KRI Kurau dan KRI Kala Hitam," kata Komandan Lantamal II Padang Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman didampingi Komandan Satuan Kapal Patroli Kolonel Laut (P) Joko Triwanto di Padang, Sabtu.
Dua KRI tersebut pada hari Minggu akan memperagakan cara TNI menguasai daratan dalam situasi peperangan.
"Ilustrasinya daratan sudah dikuasai oleh musuh. Maka, ada upaya untuk merebutnya kembali melalui laut dengan unsur KRI," katanya.
Skenarionya, kedua KRI berusaha melumpuhkan benteng-benteng dan kekuatan lawan yang tampak di daratan.
Setelah benteng dilumpuhkan, akan diturunkan pasukan pembuka jalan dari KRI menuju daratan yang telah diserang.
"Pasukan tersebut untuk melumpuhkan seandainya masih ada musuh yang tersisa sekaligus memastikan kalau lokasi benar-benar steril," katanya.
Peragaan itu akan dilakukan oleh 20 anggota Marinir dan tim F1QR sebagai pasukan gerak cepat.
"Peragaan ini akan menarik bagi masyarakat karena mereka bisa tahu kekuatan tentara. Masyarakat pun merasa aman dan makin mencintai TNI," katanya.
Peragaan penyerangan itu akan dimulai pada hari Minggu sekitar pukul 08.00 WIB.
"Saat peragaan berlangsung, perairan radius 2 mil dari titik kegiatan akan disterilkan dari kapal lain," katanya.
Kegiatan akan dilanjutkan dengan parade Sailing Pass yang dilaksanakan oleh KRI, kapal milik kepolisian, kapal KPLP, kapal Kantor Pecarian dan Penyelamatan Padang.
Peragaan penyerangan dan sailing pass merupakan rangkaian kegiatan HUT Ke-73 TNI yang digelar di Monumen Merpati Perdamaian, Pantai Muaro Lasak, Padang.
Peringatan HUT TNI berlangsung selama 3 hari berturut-turut sejak dibuka secara resmi oleh Komandan Lantamal Padang pada hari Jumat (5/10) sampai Minggu (7/10).
Sejak Jumat, telah digelar pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista). Setidaknya ada enam tenda utama untuk memamerkan berbagai alutsista milik TNI Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Darat, Polri, dan peralatan dari Kantor Pencarian dan Penyelamatan Padang, serta BMKG.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018