Keterangan tertulis KBRI Dar Es Salam yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan inisiasi kerja sama pariwisata itu disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Tanzania Ratlan Pardede saat berkunjung ke Provinsi Arusha.
Dalam kunjungan itu, Dubes Ratlan bertemu dengan pihak Asosiasi Agen Perjalanan Tanzania (Tanzania Association of Tour Operators/TATO) untuk membahas kerja sama promosi tempat-tempat pariwisata antara Indonesia dengan Tanzania.
"Karakteristik tempat-tempat wisata yang komplementer antara Indonesia dengan Tanzania menjadi salah satu alasan Indonesia dan Tanzania dapat bekerja sama di bidang pariwisata," ujar Dubes Ratlan.
Arusha merupakan salah satu kota tujuan pariwisata utama di Tanzania sekaligus gerbang menuju Taman Nasional Serengeti dan Gunung Kilimanjaro.
"Indonesia dengan ragam tempat wisata dan manajemen promosi yang baik dapat menjadi salah satu contoh dalam mengembangkan pariwisata Tanzania," kata Sirili M Akko, Sekretaris Eksekutif TATO.
Selain melakukan pertemuan dengan pihak TATO, Dubes Ratlan juga bertemu dengan para pejabat Provinsi Arusha, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Arusha, serta Komisi Pertambangan Provinsi Arusha.
Dari pertemuan dengan pihak Kadin Arusha, Dubes RI mengetahui adanya potensi ekspor produk kelapa sawit dan pupuk organik di Arusha.
Selain memiliki lahan pertanian yang subur, Provinsi Arusha juga merupakan daerah penghasil mineral berharga, seperti emas dan tanzanite.
Potensi ekonomi yang dimiliki Arusha dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk mendorong peningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Tanzania.
Beberapa peluang investasi di Arusha, antara lain pada sektor pertambangan emas, pertanian, pariwisata dan pembangunan infrastruktur.
Tanzania merupakan salah satu mitra Indonesia di kawasan Afrika Timur dan pasar non tradisional produk Indonesia yang belum terjamah secara optimal.
Baca juga: Indonesia siap bantu visi Tanzania negara berpenghasilan menengah
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018