"Buka sejak hari sabtu, tadinya karena cuma mau masuk ambil barang, orang minta tolong beli ini itu, yasudah seterusnya sudah buka sampai hari ini," kata Riyanti pemilik toko bangunan di Jalan Tanjung Satu Kota Palu, Minggu.
Berdasarkan pantauan di lapangan dan keterangan dari pembeli, toko bangunan tersebut jadi satu-satunya yang buka di sekitar Kota Palu pascagempa besar Jumat (28/9) lalu.
Menurut Riyanti, warga banyak yang mencari material untuk memperbaiki saluran air sejak hari ketiga setelah gempa. Sementara pada hari pertama kejadian bencana banyak warga yang mencari terpal dan senter.
Meski masih ada rasa takut terjadi gempa, Riyanti tetap memberanikan diri untuk membuka toko. "Apalagi kemarin dulu ada patroli lewat diumumkan para warga harus memulai usahanya, jadi kita coba-coba memberanikan diri. Takut sih, kemarin dulu ada gempa jam satu, lari keluar," kata dia.
Selain itu, salah satu gerai pulsa di Jalan I Gusti Ngurah Rai Palu Barat juga sudah buka sejak kemarin. Bahkan, gerai pulsa tersebut mendapat keuntungan lebih dibandingkan hari biasa.
"Baru kemarin, pelanggan naik sampai sekitar 70 persen," kata penjual yang bertugas Safruddin.
Beberapa bengkel sepeda motor di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai juga sudah banyak yang mulai beroperasi dan melayani jasa servis.
"Alhamdulillah bengkel sudah buka tiga hari. Karena yang buka cuma sedikit bengkelnya jadi banyak pelanggan. Diharapkan seterusnya bisa buka biar ada pemasukan ekonomi," kata pemilik salah satu bengkel di Jalan I Gusti Ngurah Rai Kahar.
Sebelumnya Transmart Palu di pusat perbelanjaan Mal Al Djufri sudah beroperasi secara terbatas sejak Sabtu (6/10). Bahkan para pedagang di pasar Masomba Palu juga sudah mulai berjualan sejak Kamis (4/10).
Hingga kini mulai banyak toko kelontong, toko aksesoris motor, warung kopi, serta warung makan yang mulai berjualan seperti biasa dan ramai pembeli.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018