Baik Hafizh maupun Devha berambisi untuk mengulangi kesuksesan yang mereka bukukan ketika mengikuti ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, yakni meraup medali emas dengan menaklukkan rekan sesama atlet Indonesia, kala itu melawan pasangan Suryo Nugroho/Oddie Kurnia Dwi Listyanto.
"Kami sih inginnya untuk ganda putra bisa All-Indonesian Final," kata Dhevas selepas berhasil memastikan medali emas pertama bulu tangkis nomor beregu putra dengan mengalahkan Malaysia 2-1 di Istora GBK, Senayan, Jakarta, Minggu.
Pernyataan itu diamini Hafizh yang berharap ia dan Devha bisa melanjutkan catatan positif medali emas perdana tim beregu putra ke nomor perorangan, khususnya ganda putra SU5.
"Tentu mau begitu lagi, minta doanya saja buat seluruh masyarakat Indonesia," kata Hafizh.
Baca juga: CdM Indonesia berharap emas perdana menular ke berbagai cabang
Baca juga: Peraih emas perdana berencana sumbangkan bonus kepada korban bencana Palu-Donggala
Terkait dengan lawan yang diwaspadai, Devha mengaku pasangan Malaysia Cheah Liek Hou/Hoirul Fozi Saaba menjadi salah satu yang patut diperhatikan.
"Sekarang ada ganjalan ganda putra Malaysia tadi, itu semoga bisa dilewati kalau bertemu," ujar Dheva.
Cheah/Hoirul memang menjadi penyumbang poin bagi Malaysia dalam partai final tim beregu putra, dengan mengalahkan Hafizh/Hari Suyanto 21-10, 21-17.
Bahkan, Cheah/Hoirul juga tercatat sebagai ganda putra SU5 nomor satu dunia saat ini.
Namun demikian, Hafizh/Dheva punya catatan positif dalam beberapa pertemuan terakhir melawan Cheah/Hoirul, termasuk menang di Thailand Open 2018 serta menyingkirkan mereka di semifinal ASEAN Para Games 2017.
Baca juga: Bulu tangkis beregu putra persembahkan emas pertama Indonesia
Baca juga: Menpora syukuri pencapaian medali atlet Indonesia di hari pertama APG 2018
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018