• Beranda
  • Berita
  • ACT perlu 5.000 relawan untuk atasi dampak gempa di Sulawesi Tengah

ACT perlu 5.000 relawan untuk atasi dampak gempa di Sulawesi Tengah

7 Oktober 2018 21:51 WIB
ACT perlu 5.000 relawan untuk atasi dampak gempa di Sulawesi Tengah
Dokumentasi relawan medis ACT sedang memeriksa anak balita, Minggu (7/10) di Posko ACT Kota Palu, Sulteng. (ANTARA News/Muh Arsyandi)
Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Yayasan kemanusiaan nirlaba, Aksi Cepat Tanggap (ACT), membutuhkan sekitar 5.000 relawan untuk menjalankan misi kemanusiaan membantu penanganan korban gempa di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah.
     
"Kami menargetkan 5.000 relawan, separuhnya dari relawan lokal di Sulawesi Tengah," kata General Manager Komunikasi ACT Lukman Aziz sebagaimana dilaporkan oleh kontributor Kantor Berita ANTARA, Muh Arsyandi, di di Palu, Minggu.
     
Ia menyebutkan dampak gempa di Sulawesi Tengah lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi di Pulau Lombok, NTB, pada akhit Juli dan Agustus lalu.
     
Untuk penanganan gempa di Pulau Lombok, ACT mengerahkan sekitar 1.900 relawan dan untuk di Sulawesi Tengah ini membutuhkan sekitar 5.000 relawan.
     
Ia menyebutkan ACT membutuhkan relawan medis, relawan rescue (penyelamatan), relawan dapur umum, relawan logistik, dan sebagainya.     
     
"Masyarakat yang masih sehat dan diberikan keselamatan diberi peran untuk bisa membantu sesamanya yang mengalami penderitaan," katanya.
     
Lukman mengatakan bagi warga di Palu Sulteng yang ingin bergabung dapat langsung mendatangi posko pusat ACT untuk bencana Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong, di Jalan H Hayun, Kota Palu.
     
Petugas ACT, katanya, akan mendata terlebih dulu warga yang ingin bergabung agar ditempatkan pada tim yang sesuai dengan keahlian dan kualifikasi pendidikan yang dimiliki calon relawan.
     
"Kalau kualifikasi pendidikannya sarjana kesehatan kami tempatkan di tim kesehatan. Jika dia punya keahlian mengevakuasi, kami tempatkan di tim respons darurat," kata Lukman.
     
Posko ACT di Kota Palu yang dibuka sejak Sabtu (29/9) atau sehari setelah gempa, tiap hari ramai dikunjungi korban yang ingin memeriksakan kesehatannya dan mendapat bantuan obat-obatan dan makanan.
     
Selain membuka posko di Jalan Hayun, Kota Palu, ACT juga sedang melakukan penilaian (assessment) atas kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut serta merinci para korban yang akan mendapatkan bantuan dari organisasinya.
     
ACT juga siap membuka berbagai posko di sejumlah titik lokasi untuk memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018