• Beranda
  • Berita
  • Emas pertama pendongkrak semangat kontingen Indonesia

Emas pertama pendongkrak semangat kontingen Indonesia

7 Oktober 2018 22:30 WIB
Emas pertama pendongkrak semangat kontingen Indonesia
Tim bulu tangkis beregu putra Asian Para Games 2018 meluapkan kegembiraan usai memenangi final melawan Malaysia Asian Para Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/10/2018). Indonesia meraih medali emas usai mengalahkan Malaysia 2 - 1. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Jakarta (ANTARA News) - Keberhasilan tim bulu tangkis putra Indonesia menaklukkan tim putra Malaysia 2-1 pada laga final pertandingan nomor beregu Asian Para Games 2018 di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Minggu mendongkrak semangat kontingen Merah-Putih untuk merebut prestasi yang sama pada cabang-cabang lain.

Pada pertandingan partai tunggal putra kedua, Dheva Anrimusthi memastikan kontribusi emas cabang bulu tangkis bagi kontingen Paralimpiade Nasional Indonesia setelah menundukkan wakil negeri Jiran Mohammad Faris Ahmad Azri 21-6, 21-12.

Kontingen Indonesia mendapatkan tambahan medali dari cabang para-angkat berat. Atlet Bali Ni Nengah Widiasih menyumbang medali perak bagi kontingen Merah-Putih pada perlombaan kelas 41 kilogram putri dengan total angkat 97 kilogram.

Angkatan total Widi terpaut tiga kilogram dari atlet China Zhe Cui yang mampu mengoleksi total angkatan 100 kilogram. Sedangkan atlet Suriah Noura Baddour meraih posisi ketiga dengan total angkatan 91 kilogram.

Kontingen Indonesia melengkapi koleksi medali pertandingan Asian Para Games hari kedua dengan satu medali perunggu pada cabang para-renang. Atlet putri Indriani Syuci mendapatkan medali perunggu pada nomor renang 200 meter gaya bebas putri S14.

Pertandingan hari kedua
Pada cabang anggar kursi roda nomor foil atau floret kategori putra A, Saidah Akhmad kalah dari atlet Hong Kong China Chan Wing Kin 8-15.

Sementara, atlet boccia Yudha  Felix Ardi menang atas atlet Mongolia Khurelbaatar Irmuun 11-1 pada laga individu campuran BC2 di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Di hall bola basket Gelora Bung Karno, Senayan, tim putra bola basket kursi roda Indonesia, pada laga penyisihan grup A kalah dari tim putra Iran 17-117.

Pada cabang bola voli duduk, tim putri Indonesia menang 3-0 atas tim Mongolia pada penyisihan grup C. Sedangkan tim putra tuan rumah kalah dari tim Myanmar 0-3 pada laga penyisihan grup A.

Kemudian, timnas catur Indonesia menampilkan aksi yang cukup memuaskan pada hari pertama pertandingan cabang olahraga catur Asian Para Games 2018.
         
"Pada babak pertama kita sudah ada yang menang ada yang kalah. Babak kedua sudah agak meningkat hampir separuh lebih, secara grafik naik," kata pelatih timnas catur Indonesia Sri Martono di GOR Cempaka Putih Jakarta

Secara umum pada babak pertama tim catur Indonesia mampu memenangkan tujuh pertandingan, empat remis. Sementara pada babak kedua, kemenangan tim Indonesia meningkat menjadi 11 pertandingan dan tiga remis serta tiga pertandingan kalah.

Pada cabang goalball, tim putri Indonesia sukses mengalahkan tim Laos 3-2 pada grup W. Sedangkan tim putra Indonesia takluk dari tim Thailand pada pertandingan grup A dalam perlombaan di Balai Kartini, Jakarta.

Dari lapangan hoki GBK, tujuh atlet Indonesia menang pada perlombaan penyisihan terbuka tunggal terbuka cabang lawnball selain lima atlet nomor tunggal putri.

Atlet panahan putri Umardyani V Ninik meraih poin 622 dan menempati peringkat kedua sementara pada nomor perorangan recurve putri W2/ST. Kemudian, Yumiyati Tutik menempati peringkat ketiga pada nomor Individu Terbuka W1 putri dengan poin 578.

Umar menempati peringkat pertama sementara pada nomor Individu Terbuka W1 putra cabang panahan dengan poin 627. Kemudian pada nomor Individu Compound Terbuka putra W2/ST, Mulyono Suranto menempati peringkat ketiga sementara dengan poin 685.

Pada cabang renang, Indonesia tidak menambah pundi-pundi medali menyusul Zaki dan Guntur hanya mampu finis di peringkat lima dan tujuh di babak final nomor 50 meter gaya bebas putra S8.

Lima atlet tenis meja kursi roda yaitu Fitriadi Agus, Putri Ndaru Patma, Sumartono Puji, Surabrata Erwin, Mariyanta kalah pada pertandingan pertama yang berlangsung di klub Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dua atlet Indonesia melaju ke semifinal tenis meja setelah melewati serangkaian pertandingan mulai dari setengah kompetisi hingga babak penyisihan di ajang Asian Para Games 2018 di Ecovention Ancol, Jakarta. Kedua atlet tersebut adalah atlet tunggal putri kelas 11 (tuna grahita) Ana Widyasari dan atlet tunggal putra kelas 4 (kursi roda) Adyos Astan.

Posisi sementara
Kontingen Indonesia menempati posisi enam perolehan medali hari kedua Asian Para Games dengan satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu.

Peringkat pertama sementara diraih kontingen China dengan total 10 medali emas, lima medali perak, dan tiga medali perunggu. Kontingen Jepang menyusul pada posisi kedua sementara dengan perolehan empat medali emas, empat medali perak, dan tujuh medali perunggu.

Kontingen Uzbekistan menempati peringkat ketiga sementara dengan total dua medali emas dan dua medali perak. Kontingen Hong Kong China menempati posisi keempat sementara dengan dua medali emas, satu medali perak, dan dua medali perunggu.

Filipina menempati peringkat kelima atau satu peringkat di atas Indonesia. Kontingen Filipina mengoleksi satu medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu. ***4***

(T.I026/

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2018