Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan baru satu sekolah di Palu yang mulai beraktivitas setelah gempa mengguncang wilayah tersebut pada 28 September....kegiatan belajar-mengajar masih berlangsung di luar ruangan, karena masih trauma...
"Hari ini baru satu sekolah yang mulai beraktivitas yakni SMPN 13 Palu. Meskipun kegiatan belajar-mengajar masih berlangsung di luar ruangan, karena masih trauma," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad usai konferensi pers Gala Siswa Indonesia (GSI) di Jakarta, Senin.
Hamid mengatakan saat ini kementerian masih mendata jumlah sekolah yang rusak di wilayah Sulawesi Tengah yang terdampak gempa. Dinas Pendidikan setempat pun, menurut dia, baru mulai beroperasi tiga hingga empat hari yang lalu.
"Masih berproses saat ini. Seperti yang disampaikan Pak Menteri baru perkiraan sekitar 2.300 sekian sekolah yang rusak. Tapi kami sedang melakukan pendataan," katanya.
Hamid menjelaskan bahwa banyaknya jalan yang putus dan jembatan yang roboh akibat gempa di Kabupaten Sigi juga menyulitkan petugas menjangkau daerah-daerah untuk mendata kerusakan fasilitas pendidikan serta jumlah guru yang meninggal akibat bencana.
"Persoalan yang terjadi di Sulawesi Tengah pasti agak lama dibandingkan Lombok, karena kerusakannya juga lebih parah dibandingkan Lombok," katanya.
Kementerian sementara berusaha membangun sekolah-sekolah darurat guna mempercepat pemulihan kegiatan belajar mengajar. Dalam jangka panjang, kementerian akan memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak dan merelokasi sekolah-sekolah yang butuh dipindah karena berada di daerah rawan gempa serta melanjutkan penerapan sistem zonasi sekolah yang sebelumnya sudah berjalan.
Baca juga:
Mendikbud ajak siswa korban gempa segera kembali sekolah
Sebagian guru di Palu sudah siap mengajar lagi
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018