"Kami memahami pentingnya jaringan telekomunikasi dalam situasi bencana baik untuk komunikasi antara korban dengan keluarga dan juga untuk koordinasi penanggulangan bencana. Kami segera membentuk tim untuk memulihkan jaringan dan terus memantau perkembangannya siang dan malam," kata Deputy Director Engineering Service ZTE Indonesia, Allen Zhang, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
"Tidak hanya di lokasi bencana, tim juga dibentuk di Makassar dan Jakarta untuk secara intensif memantau dan melaporkan kepada manajemen Telkomsel dan ZTE Indonesia," sambung dia.
Sementara itu, Project Director ZTE untuk Sulawesi, Deden Machdi, menjelaskan meskipun ada tantangan dari bahan bakar dan listrik, tim telah berhasil memulihkan sekitar 85 persen dari situs yang terkena dampak dengan tindakan 2G Upgrade Capacity, Boosting Coverage, Capacity Optimization, Layering Strategy, Rehoming, 4G dan 3G Util Optimization.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk pemulihan hingga 100 persen," ujar Deden.
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin malam, menyatakan bahwa hingga Hari ke-10, pascabencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah, jaringan telekomunikasi seluler yang sudah berfungsi mencapai 75,65 persen, atau sebanyak 2662 BTS yang aktif dari total 3.519 BTS.
Baca juga: OVO buka donasi untuk Palu, begini caranya
Baca juga: Menkominfo apresiasi bantuan Facebook, Apple dan Google
Baca juga: Australia larang Huawei dan ZTE pasok perangkat 5G
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018