President Director OVO, Adrian Suherman, yang mengaku baru pertama kali mendengar keluhan tersebut, mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.
"Enggak mungkin, karena dari sisi pengemudinya, mereka itu sebelum mengambil (pesanan) enggak tahu pakainya (metode pembayaran) apa," ujar Adrian kepada Antara di Jakarta, Senin (8/10).
Seandainya pun pengemudi Grab tahu, menurut Adrian, tidak ada perbedaan jumlah uang yang didapat para pengemudi Grab jika customer membayar dengan OVO.
"Kalau pakai OVO dibayarnya lebih kecil, enggak ada, malah mereka (pengemudi) diuntungkan, karena kita ada inisiatif-inisiatif lagi buat pengemudi melayani customer OVO," kata pria berusia 45 tahun itu.
Contohnya, Adrian menjelaskan, pengemudi Grab yang menawarkan pengisian saldo OVO akan mendapat insentif dati OVO. Lebih dari itu, dia juga menekankan tidak ada isu soal pencairan uang.
"Duitnya masuk ke dalam wallet-nya mereka (pengemudi), dan untuk menguangkan wallet-nya itu gampang banget, enggak masalah," ujar dia.
Sementara itu, saat ditanya tentang pengunjung mall yang merasa terpaksa melakukan pembayaran parkir dengan menggunakan OVO, Adrian mengatakan bahwa hal itu tetap opsional.
"Kita tetap selalu menyediakan opsi... jadi orang tetap bisa menggunakan tunai," kata dia.
Adrian mengaku sempat mendengar keluhan itu pada awal penerapan OVO sebagai metode pembayaran parkir di sejumlah pusat perbelanjaan.
Hal itu, menurut Adrian, terkendala masalah teknis karena tidak mengantisipasi pertumbuhan pengguna OVO, sehingga pengunjung mall merasa tidak menyaman menggunakan OVO.
"Edukasi, mungkin secara kebiasaan masih belum terbiasa, jadi sesuatu yang buat orang belum terbiasa pada awalnya pasti belum nyaman, begitu sudah terbiasa pakai sangat nyaman," kata Adrian.
"Pada saat awal-awal kita ada masalah, cuman setelah terakhir-akhir ini dalam empat bulan terakhir sistem kita enggak pernah masalah," tambah dia.
Baca juga: OVO apresiasi penyelenggaraan IMF
Baca juga: OVO buka donasi untuk Palu, begini caranya
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018