“Kota-kota sekunder sedang populer di laman pencarian,” kata Manajer Industri Google Indonesia, Zulfi Rahardian, saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Periode Januari 2017 hingga Juli 2018, Google Indonesia menemukan pencarian tentang wisata di kota-kota sekunder tumbuh menjadi 48 persen, dibandingkan kota-kota utama yang hanya tumbuh 18 persen pada periode yang sama.
Berdasarkan informasi yang mereka himpun dari mesin pencari "Search", selama dua tahun terakhir banyak bermunculan atraksi wisata di kota tersebut.
Wakil Direktur Pemasaran Traveloka, Kurnia Rosyada, pada acara yang sama, berpendapat letak Malang yang mudah dijangkau penduduk Jawa Timur menjadi salah satu alasan mengapa kota tersebut menarik untuk dijadikan destinasi berlibur.
“Di Batu, Malang, banyak tempat wisata, cuaca juga lebih dingin,” kata Kurnia.
Sementara Labuan Bajo, di Nusa Tenggara Timur terkenal berkat keindahan alamnya, juga reptil Komodo yang bisa ditemukan di sana.
Warganet biasanya mencari “hotel labuan bajo”, “komodo”, “labuan bajo flores” dan “labuan bajo wisata” di mesin pencari Google Search.
Pulau Sumba, yang juga terletak di NTT, juga menjadi buruan para pelancong, mereka mencari informasi seputar “tiket ke sumba” di Google Search. Keindahan alam film ini juga pernah diangkat menjadi latar film di Indonesia, salah satu dampaknya “sumba barat” dan “sumba timur” juga menjadi kata kunci populer di Google Search.
Selain mencari soal pemandangan di sana, hotel Nihiwatu di Sumba sempat dinobatkan menjadi salah satu hotel terbaik di dunia. Warganet pun berbondong-bondong ingin melihat resort tersebut melalui internet.
Baca juga: Labuan Bajo, "surga" wisata bagi wisatawan
Baca juga: Tenun Sumba Timur tampil di Milan Fashion Week 2019
Baca juga: Orang Indonesia ternyata suka pesan hotel dadakan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018