Penutupan pabrik yang berujung pada penghentian proses produksi itu diduga untuk mengatasi melemahnya permintaan global pada kendaraan-kendaraan mewah JRL.
Kendati demikian, JRL memastikan akan tetap membayar gaji pegawai pada periode penutupan sementara itu.
Baca juga: JLR pelajari perilaku pejalan kaki lewat "mata" di mobil swakemudi
"Sebagai bagian dari strategi lanjutan perusahaan untuk pertumbuhan yang menguntungkan, Jaguar Land Rover fokus mencapai efisiensi operasional dan akan menyelaraskan pasokan untuk mencerminkan permintaan yang naik-turun secara global sesuai kebutuhan," ujar pihak JLR, dilansir Press Trust India, Selasa.
"Keputusan untuk memperkenalkan periode shutdown selama dua pekan pada akhir bulan ini di Solihull, adalah salah satu contoh tindakan yang kami ambil untuk mencapai hal ini. Pesanan pelanggan dalam sistem tidak akan terpengaruh dan karyawan yang terkena dampak akan dibayar selama masa penutupan berlangsung," tambah JLR
Pabrik Solihull merupakan milik Tata Group yang memproduksi Range Rover dan Jaguar, yang akan mulai ditutup pada 22 Oktober mendatang.
Baca juga: Tata-JLR hadirkan tiga model baru dalam lima tahun
Baca juga: Jaguar rilis versi produksi mobil listrik E-type Zero
Penerjemah: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018