• Beranda
  • Berita
  • Jawa Tengah akan bangun 100 hunian sementara di Palu

Jawa Tengah akan bangun 100 hunian sementara di Palu

10 Oktober 2018 13:24 WIB
Jawa Tengah akan bangun 100 hunian sementara di Palu
Daerah terdampak likuifaksi akibat gempa di Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10/2018). Kementerian PUPR menyatakan kawasan permukiman Petobo tidak dapat dibangun lagi sehingga warga yang tinggal dikawasan tersebut harus direlokasi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama

Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap membangun 100 hunian sementara (Huntara) bagi warga korban gempa dan likuifaksi di Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Palu.

Kepala Seksi Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Iwan Budianto selaku koordinator tim relawan Jawa Tengah di Palu, Rabu, mengemukakan bahwa pemerintah daerah sudah meninjau lokasi yang layak untuk membangun Huntara bagi korban gempa dan likuifaksi di Petobo.

"Sudah ada yang survei, dan kami datang hari ini sudah siap dengan material. Mungkin satu atau dua hari kita sudah mulai membangun," ujar dia.

Iwan mengatakan tim survei sudah mendapatkan lokasi yang cocok untuk membangun hunian sementara yang per unitnya berukuran 4X5 meter, yakni di area perbukitan Petobo.

Kendati demikian, ia mengatakan, tim relawan Jawa Tengah akan kembali berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengenai pembangunan hunian sementara bagi korban gempa dan likuifaksi di wilayah Petobo.

"Bangunannya semi permanen. Kita buat dengan bahan baja ringan. Ini sifatnya bangunan sementara," katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap membangun 100 hunian sementara (Huntara) bagi korban likuifaksi di Petobo, Palu, Rabu (10/10/2018). (ANTARANews/Steven Pontoh). (Steven Pontoh)


Iwan juga menjelaskan bahwa timnya membawa bantuan dari seluruh daerah di Jawa Tengah serta pihak-pihak yang peduli penanganan dampak gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala.

Selain membawa bantuan logistik dan membangun hunian sementara, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyediakan pelayanan kesehatan.

"Kami yang ikut menjadi relawan ada 119 orang. Itu terdiri dari relawan BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, PMI, rumah zakat," terangnya.

"Jadi kita terbagi dalam beberapa tim. Ada 11 dari kesehatan terdiri dari lima dokter dan perawat, ada pula dari relawan masak yang akan standby di posko. Makanan yang dimasak nantinya tidak hanya menjadi konsumsi relawan saja, tapi akan disalurkan juga ke wilayah-wilayah pengungsian yang membutuhkan. Semua bantuan ada 11 truk," ungkapnya.

Ia menambahkan tim relawan juga menyiapkan sepeda untuk mendukung mobilitas para pengungsi.

Baca juga: Korban gempa dan tsunami di Sulteng 2.010 orang
Baca juga: Warga Petobo mencari bekas rumah di antara reruntuhan


 

Pewarta: Virna P Setyorini dan Steven Pontoh
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018