Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan tsunami yang melanda Palu, Donggala dan sebagian wilayah di Sulawesi Tengah mencapai hingga 11,3 meter akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter pada 28 September 2018.Tinggi tsunami dari 2,2-11,3 meter dengan gempa yang ...
"Tinggi tsunami dari 2,2-11,3 meter dengan gempa yang berkekuatan cukup besar menghantam pantai dan pemukiman akibatnya menyebabkan kerusakan berat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers "Update Tanggap Bencana Sulawesi Tengah", Jakarta, Rabu.
Tsunami tersebut bukan hanya dipicu oleh gempa, namun juga akibat terjadi longsoran bawah laut yang arahnya ke pesisir selatan Teluk Palu.
Sutopo mengatakan sebanyak 2.045 korban meninggal akibat gempa dan tsunami Donggala di Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga 10 Oktober 2018 siang hari. Sementara, sebanyak 82.775 jiwa mengungsi akibat dampak gempa dan tsunami dengan rincian 74.044 jiwa di Sulawesi Tengah dan 8.731 jiwa di luar Sulawesi Tengah.
Dia mengatakan hingga 10 Oktober 2018 hingga 09.00 WIB, terjadi sebanyak 526 kali gempa susulan. Dari total itu, gempa yang dirasakan masyarakat sebanyak 17 kali. Kekuatan gempa mulai meluruh menuju kondisi mulai stabil.
"Kita mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, pasti akan ada gempa susulan, tapi polanya mulai menurun meluruh menuju kestabilan," ujarnya.
Dia mengatakan tinggi gelombang tsunami tertinggi 11,3 meter berada di Desa Tondo, Palu Timur. Sedangkan tinggi tsunami terendah 2,2 meter berada di Mapaga, Donggala. "Sebaran tinggi tsunami bervariasi," ujarnya.
Jangkauan air tsunami terjauh 468,4 meter dari pantai di kawasan Hotel Mercure, Lere, Palu Timur.
Baca juga: Korban Meninggal gempa Sulteng capai 2.045 orang
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018